Adalah hal lazim saat  musisi yang telah meraup kesuksesan komersial dari satu albumnya, lalu terdorong menciptakan karya susulan yang lebih eksperimental dan berani. Namun gak begitu dengan Foo Fighters, yang tiga tahun lalu menguasai sirkulasi penjualan musik rock dengan album Wasting Light.

Karena kami hadir dari kesuksesan album terakhir, saya pikir, 'Kini kami memiliki lisensi untuk membuat musik aneh,’” ujar vokalis Dave Grohl pada Billboard. Jika kami mau, kami dapat membuat album yang gila dan suram seperti Radiohead untuk mengagetkan orang-orang. Lalu saya berpikir, 'Fuck that.’”

Namun, meski tetap mengandalkan perpaduan ciamik rif rock yang gahar dan notasi pop yang beracun, doi ngaku bandnya juga bakal menghadirkan elemen yang segar di album barunya yang juga rilis tahun ini. Tak lagi sekedar chorus yang megah, kami juga akan mengiringinya dengan sesi instrumental yang mengejutkan,” terangnya.

Nyatanya muatan eksperimen justru dipraktikan pada langkah-langkah produksi album yang bakal ditemani dengan serial dokumenter itu sendiri, misalnya dengan merekamnya dalam studio-studio dari kancah yang berbeda di tiap lagunya. Masing-masing digarap bersama sosok-sosok musisi yang mewakili regionnya, seperti Joe Walsh, Gary Clark Jr., dan Rick Nielsen dari Cheap Trick.

Grohl bahkan menunda penulisan lirik di tiap lagu hingga hari terakhir perekaman dengan tujuan untuk mengumpulkan inspirasi terlebih dahulu dari segala tahapan dan pengalaman yang doi lalui dalam proses pengerjaannya.

Usai menciptakan Sound City, saya menyadari bahwa menyandingkan musik dan film dokumenter merupakan langkah yang baik karena cerita yang ada memberikan substansi dan kedalaman pada lagu-lagunya, sehingga membuat keterhubungan emosional yang lebih kuat,” tukas Grohl. Maka saya pikir,’Saya ingin melakukannya lagi, namun daripada hanya berjalan ke studio dan menuturkan ceritanya, saya ingin mengelilingi Amerika dan menuturkan ceritanya.”

banner-ads

 

Sumber: rollingstone