Protes keras sempat disampaikan sama seorang aktivis asal Uganda buat video klip baru Taylor Swift, 'Wildest Dreams'. Swift dituduh berbuat rasis oleh aktivis itu.

Alasannya nggak lain karena nggak ada orang kulit hitam yang terlibat dalam penggarapan video klip itu. Padahal video klip itu digarap di Gurun Afrika.

Nggak cuma itu, video klip yang mengambil background di era 1940-an itu diprotes karena Swift berpakaian dan berlagak layaknya pihak kolonial yang sempat menjajah sebagian besar negara di Benua Afrika. Duh ileh!

Setelah terus-terus dihujat, Swift akhirnya dibelain. Sosok yang berani pasang badan buat ngebela pelantun 'Shake It Off' itu adalah sutradara dari video klip tersebut, Joseph Kahn.

Khan sendiri mengaku nggak ada maksud rasis atau hal lain yang menyinggung masyarakat Afrika. Bahkan, ia berani mempertaruhkan 25 tahun kariernya sebagai sutradara video klip untuk menjamin ucapannya itu.

"when I have 25 years of most diverse multicultural work of possibly anyone," kicau Khan menyampaikan pembelaan soal video klip itu.

Swift sendiri sampai sekarang masih belum buka suara soal kasus tersebut. 'Wildest Dreams' sendiri resmi dirilis pada gelaran MTV Video Music Awards 2015 pada 30 Agustus lalu.


banner-ads