Drummer The Black Keys, Patrick Carney mungkin biasa aja menerima ancaman dari para Belieber (penggemar Justin Bieber) waktu doi meledek habis Justin Bieber setahun belakangan. Namun sebaiknya doi harus lebih berhati-hati jika target serangan berikutnya adalah seorang maestro, seperti yang Carney lakukan pada album Xscape dari mendiang Michael Jackson.

Album perdana Jackson pasca maut merenggut nyawanya 5 tahun yang lalu itu memuat 8 lagu yang belum pernah dirilis, yang lantas dirilis dengan sentuhan modern oleh deretan produser berbeda, termasuk Timbaland dan L.A Reid, selaku bos Epic Records – label rekaman yang menaungi album-album Jackson sejak era album Off The Wall pada 1979.

Carney ngaku gak peduli dengan Xscape meski dirilis bersamaan dengan album baru The Black Keys, Turn Blue, pada 13 Mei kemarin. Malahan, bukan semata alasan kesamaan tanggal rilis, melainkan Carney emang terganggu dengan keberadaan album itu sepenuhnya. Lho? 

Carney menduga proyek itu cuma dilandasi kepentingan L.A Reid untuk mengeruk keuntungan dari nama besar sang legenda. Adalah omong kosong sialan yang sangat menyebalkan ketika harus membutuhkan 3 tahun usai MJ tewas cuma untuk membuat album itu dapat didengarkan,” ujar Carney. 

banner-ads

20140513-blackkeys-x1800-1400008901

Seenggaknya sentimen tersebut gak langsung ditujukan pada sosok Jackson dan para penggemarnya, seperti yang doi lakukan pada Bieber belakangan ini, yang juga merupakan sekuel dari konflik mereka berdua di tahun lalu. 

Justin Bieber seperti bajingan yang gak bertanggung jawab, mengerahkan 40 juta pengikutnya di Twitter cuma gara-gara saya memberinya sebuah pujian yang gak doi ngerti,” jelas Carney terkait kicau Bieber di Twitter yang sukses menggalang kebencian dari penggemarnya.

”Saya pikir, Justin Bieber itu tolol, dan itu intisari dari apa yang saya katakan. Setiap orang yang berkerja dengannya seharusnya malu.”

 

Wah, ada-ada aja deh si Drummer yang satu ini, Bro.

 

Sumber: rollingstone