
Padahal, Sum 41 sekarang lagi dalam rangkaian turnya. Mereka janji tur ini bakal diselesaikan, baru mereka berhenti bermusik atas nama Sum 41.
Buat pendengar musik era milenium, band ini pasti gak asing. Unit Punk rock asal Kanada ini punya banyak hits dan fakta menarik, seperti berikut ini.
Baca Juga: 5 Festival Musik Paling Populer di Dunia
Saat dibikin di Ajax, Ontario, Sum 41 dibentuk oleh dua sahabat SMA, Deryck Whibley dan Steve Jocz. Nama Sum 41 diambil dari momen lahirnya band itu, 41 hari sebelum summer atau musim panas.
Di tengah jalan, Steve Jocz memutuskan cabut. Posisinya diganti Frank Zummo yang sekarang juga ditemani oleh Jason McCaslin, Tom Thacker dan Dave Baksh.
Susah payah dirasakan Sum 41. Album debut mereka biasa-biasa saja. Baru pada album kedua, All Killer No Filler, Sum 41 benar-benar mendapatkan pendengarnya.
Album itu berisi banyak hits seperti Fat Lip dan In Too Deep. Sejak adanya single itu, mereka jadi band yang diperhitungkan.
Deryck Whibley gak cuma jadi vokalis dan penulis lagu utama band ini. Dia juga dianggap sebagai sumber inspirasi bagi banyak musisi muda.
Ia dikenal karena gaya vokalnya yang khas dan lirik-lirik pribadinya yang membahas tentang tantangan remaja, masalah dalam masyarakat, dan perjuangan.
Era kejayaan Sum 41 terus berlanjut seiring banyak lagu dari beberapa album yang dirilis, seperti Does This Look Infected? (2002), Chuck (2004), dan Underclass Hero (2007).
Dari album-album itu, Sum 41 mulai terdengar sering mencampurkan pop punk dengan pengaruh dari musik alternatif rock dan heavy metal.
Selain sukses secara komersial, Sum 41 juga mendapatkan beberapa nominasi dan penghargaan di industri musik, seperti Juno Awards dan MTV Video Music Awards.