Merdeka.com --- Dunia entertainment memang tak selalu menjanjikan. Selera pasar yang selalu berubah-ubah harus mampu diimbangi dengan karya yang berkualitas dan up to date. Gagal beradaptasi artinya gagal bertahan.

banner-ads

Contohnya band senior yang diprakarsai Steven Tyler ini. Aerosmith yang sudah berkarir sejak 1970 ini sudah kesulitan mendapat penggemar. Sebagai band veteran, karya mereka sudah cukup jarang diminati seiring datangnya trend musik digital atau EDM.

Yang lebih mengejutkan adalah penghasilan yang mereka dapat dari penjualan album justru kalah dengan royalti yang mereka dapat dari game. Lagu-lagu Aerosmith banyak dipakai dalam Guitar Hero, salah satu game tersohor yang tersedia untuk beberapa platform.

Activision selaku publisher game tersebut mengungkapkan pernyataan tersebut. Pasalnya, beberapa lagu mereka jadi favorit yang sering diputar dan dimainkan. Hal ini mengundang pertanyaan, apakah memang lisensi game tersebut bernilai mahal ataukah penjualan album Aerosmith yang rendah?

Dari partisipasinya di Guitar Hero, Aerosmith meraih peningkatan penjualan merchandise, tiket konser, dan berbagai kontrak yang mereka terima. Sebegitu berpengaruhnya andil game tersebut sebagai pendongkrak popularitas band rock n roll ini.

Aerosmith sampai kini masih 'berkeliaran' di berbagai event besar. Band yang populer berkat lagu I Dont Wanna Miss A Thing ini tak kehilangan sentuhan rock dalam setiap penampilannya. Mungkinkah mereka akan menelurkan album baru tahun ini?