Siapa di antara lo yang masih nunggu saat yang tepat untuk datang ke konser kayak dulu?

Dengan wabah yang belum mereda di sebagian tempat, kayaknya konser di tempat terbuka dan berdesakan dengan pengunjung lainnya kayak biasa belum memungkinkan Bro.

Meski udah masa new normal, melakukan kegiatan di dalam sebuah ruangan maupun luar ruangan dengan banyak orang bukanlah hal yang bijak sekarang.

Tapi beberapa konser berskala kecil di Eropa kayaknya siap buat meramaikan hiburan nih Bro. Kayak musisi pop asal Jerman satu ini, Tim Bendzko. Ada yang unik dari konser penyanyi ini karena event tersebut bakal jadi bahan percobaan.banner-ads



Percobaan seperti apa sih yang dimaksud di sini?

Jadi Bro, ternyata konser ini adalah salah satu bagian dari proyek bernilai USD $1,1 juta yang berjudul Restart-19. Seperti yang bisa lo tebak, percobaan yang dilakukan pada kerumunan konser ini ada kaitannya dengan penularan COVID-19.

Jadi, konser ini sudah diatur sedemikian rupa oleh para ilmuwan dari Martin Luther University di Halle-Wittenberg. Para ilmuwan tersebut mengajak sekitar 4.000 orang untuk berkumpul dalam sebuah ruangan di sebuah area tertutup di kawasan Leipzig untuk menyaksikan Tim Bendzko.

Menurut kepala penyakit menular klinis Martin Luther University, Stefan Moritz bahwa penelitian ini punya tujuan untuk mencari sebuah jalan tengah. Dirinya bersama tim ingin mencari solusi antara new normal dan old normal dan apakah mungkin memasukkan orang dengan jumlah banyak ke dalam sebuah venue tanpa menyebabkan ‘kerugian’.



Uniknya, nanti para penonton yang hadir bakal dijadwalkan buat menikmati 3 konser dengan 3 situasi berbeda. Satu konser tanpa social distancing, satu dengan antrian masuk lebih lambat dan fokus pada kebersihan, serta satu konser di mana para peserta duduk berjauhan satu sama lain. Dalam pelaksanaannya tentu aja semua peserta tetap menaati protokol kesehatan yang udah ditetapkan sebelumnya seperti menggunakan masker.

Para peserta bakal menerima hand sanitizer glow in the dark yang nantinya dapat mendeteksi apa aja yang udah mereka sentuh selama konser. Selain itu di dalam venue bakal disediakan mesin kabut yang bakal mensimulasikan penyebaran virus COVID-19 lewat aerosol di udara.

Kabarnya, kalau semua berjalan dengan rencana mereka bakal merilis hasil penelitiannya pada bulan Oktober.

 Jadi penasaran nih, bakal gimana hasilnya nanti...