Merdeka.com --- Grup musik veteran beraliran metal asal Kanada Skinny Puppy meminta ganti rugi pada pemerintah Amerika Serikat. Ini lantaran lagu-lagu mereka digunakan untuk menyiksa para tahanan di penjara Guantanamo.

banner-ads

Surat kabar Russia Today melaporkan, Minggu (2/2), gitaris band Skinny Puppy bernama Cevin Key mengatakan musik mereka diperdengarkan saat tahanan tengah disetrum atau mendapat kekerasan. "Setidaknya sipir menyetel lagu kami empat kali sehari," ujar Key.

Key mengatakan ini waktu yang tepat meminta uang pada pemerintah Amerika sebagai bentuk apresiasi mereka pada musik. Meski demikian Skinny Puppy menyesalkan musik metal digunakan untuk membuat mental seseorang menderita. "Hal itu membuat tidak nyaman," kata Key.

Key kembali menyerukan band dia gawangi tidak mendukung tindakan kekerasan oleh sipir di Guantanamo. Menurut dia musik Skinny Puppy tidak dirancang menakuti pihak lain. Mereka benar-benar kecewa saat Amerika menindas tahanan di penjara itu dengan lagu-lagu dari Skinny Puppy bahkan tanpa izin.

Tak hanya Skinny Puppy, lagu-lagu dari Metallica juga pernah digunakan saat intelijen Amerika menginterogasi seorang tersangka kasus besar. Memaksa tahanan dengan musik telah menjadi taktik baru yang berkembang beberapa tahun terakhir. Israel pernah menyetel lagu-lagu Britney Spears untuk menganggu tahanan Palestina.

Namun tidak semua band keberatan lagunya digunakan demi kekerasan. Band beraliran metal religi Kristen Demon Hunter malah mengirimkan album mereka ke pasukan marinir Amerika saat operasi menangkap Usamah Bin Ladin. Menurut mereka lagu-lagu dalam album itu bisa memberikan semangat perang.