Radio ternyata punya peran besar dalam perkembangan industri musik. Saat orang dapat mendengarkan musik tanpa harus mengeluarkan uang sepeserpun, semakin sedikit penjualan records. Pada tahun 1924, radio semakin populer dan penjualan records serta phonograps menjadi semakin menurun drastis bahkan sampai setengah penjualan sebelumnya. Hal ini sempet bikin panik industri musik, kalau jaman sekarang bisa disamain deh sama paniknya industri musik pas lagi rame-ramenya download musik lewat internet. Toh akhirnya, para pendengar musik tetap beli records yang mereka suka meski bisa dengerin di radio. Malahan industri recording mulai bergantung sama radio untuk ngebuat orang aware sama artis atau musisi baru. Hmm, jadi simbiosis mutualisme dong ya. Tapi beda sama radio jaman sekarang, pada jaman ini, musik di radio lebih condong di mainkan secara live. Musik yang paling populer di era 30an dan 40an adalah dengan format big band. Pimpinan band seperti Glenn Miller dan Tommy Dorsey memperkenalkan penyanyi yang mencuat di jaman itu yang tak lain adalah Frank Sinatra yang terus menjadi pioner di musik pop hingga tahun 1950an. Industri musik sendiri kian menurun di tahun 1932 dengan penjualan dibawah 6 juta dan banyak orang memprediksi inilah kematian dari phonograph. Frank Sinatra yang menjadi idola remaja bisa dibilang membantu penjualan rekaman saat itu. Kemanapun Sinatra pergi selalu diikuti oleh teriakan remaja wanita dan harga records sendiri amat murah sampai sekitar satu dolar saja sehingga sangat terjangkau.Sumberfoto : pages.infinit.netbanner-ads