Teknologi musik memang terus berkembang, kalau sebelumnya kita udah bicara soal kaset analog (DAT) sekarang mungkin saatnya kita bicara soal Compact Disc. Dalam urusan industri audio, tidak ada yang bisa merevolusi cara kita mendengarkan musik seperti halnya Compact Disc. Awalnya CD diproduksi hanya untuk memperbaiki kualitas suara dari LP atau kaset analog. Namun setelah dilepas di pasaran, ternyata CD benar-benar jadi big hit karena kemampuan random aksesnya. Bentuknya yang lebih kecil dari LP (hanya 12 cm) dan lifetime yang lebih lama membuatnya semakin diterima sama para penggemar musik. Kalau bicara soal CD, ada beberapa jenis yang harus kamu ketahui. HDCD (High Density Compatible Digital) yang dibuat oleh Pacific Microsonic dan sekarang dimiliki oleh Microsoft. Ini merupakan sebuah proses rekaman yang meningkatkan kualitas audio dari CD biasa, menggunakan 16 bit per channel untuk encode informasi tambahan dan meningkatkan sinyal audio. Hasilnya adalah 20 bit per channel yang menghasilkan suara yang sangat natural. SACD (Super Audio CD) dibuat oleh Phillips dan Sony dengan metode koding baru, Direct Stream Digital (DSD), yang tahan distorsi, gangguan suara dan kejanggalan analog lainnya. Kecepatannya 64 kali kecepatan CD biasa. Sumber foto : geocities.combanner-ads