Merdeka.com --- Intelijen sejagat mungkin mengetahui apa yang terjadi pada manusia-manusia bumi melalui penyadapan, hingga penyelidikan mulai dari telepon hingga surat elektronik.

banner-ads

Kamera CCTV dipajang seantero dunia dan 24 jam bekerja. Namun tak satu pun teknologi mampu menangkap sosoknya hingga kini masih misterius. Dia Banksy.

Siapa Banksy? Menurut lansiran stasiun televisi BBC (19/7/2007) dia seorang seniman mural asal Kota Bristol, Inggris. Karyanya tersohor dalam bentuk stensil dan mengandung pesan yang sangat dalam, disajikan dengan unik, menarik, lucu, menyentil, serta menyindir. Banksy dipercaya pegiat anti perang dan anti kapitalisme dengan caranya sendiri.

Seperti gambar di atas. Banksy menyuarakan anti kapitalisme dengan simbol anak punk. Punk di awal kemunculannya merupakan musik anti kemapanan dan berontak pada industri besar yang kerap menyebut genre ini kacangan. Banksy juga menggambarkan jika dirinya berseberangan dengan arus yang disimbolkan lewat sosok perempuan dalam gambar itu, terlihat seperti pekerja rumah tangga namun punya pemikiran berbeda dari ibu-ibu pada umumnya.

Disertai kalimat kecil, "Jangan lupa santap makan siangmu dan buatlah kekacauan" yang sangat jelas merusak kemapanan.

Banksy tak diketahui nama aslinya. Dia menjadi buronan intelijen tiga negara yakni Amerika Serikat, Inggris, dan Australia selama hampir dua dekade. Karyanya tidak sembarangan. Banyak memuat pesan kemanusiaan, mencoba mencari keadilan, dan menyorot lingkungan serta alam yang semakin ironis. Banksy juga menambahkan beberapa kalimat kecil yang membuat siapa pun membaca tergugah.

Banksy mencoret di mana pun dia inginkan. Tak peduli milik publik atau pribadi. Atas 'keisengan' dia banyak orang mengutuk kerjaannya namun tak sedikit yang tertolong sebab ulah Banksy. Sebuah restoran tua di Kota Liverpool hampir bangkrut dan harga propertinya turun, jadi mahal lantaran Banksy meninggalkan jejak di sana.

Sangat tidak masuk di akal memang. Bila rahasia Negara Adidaya saja bisa bocor, mengapa hingga kini tak satu pun tahu identitas Banksy kecuali tahun kelahirannya 1974. Media berlomba mencari tahu siapa dirinya namun tak satu pun berhasil. Banksy licin bagai belut. Dia juga punya tim yang melindungi aksi-aksinya. Bisa jadi Banksy memilih stensil lantaran cepat dikerjakan dan dia bisa menghilang sekejap setelah melakukan aksi.

Majalah TIME pernah menobatkan dia menjadi seniman paling berpengaruh sejagat pada 2010. Festival Film Sundace Amerika pada 2009 menjadi saksi Banksy bisa ada di tengah orang banyak, meninggalkan jejak karya, namun tetap tak diketahui identitasnya.

Karya Banksy dihargai mahal. Bahkan ada yang mencapai Rp 1 triliun. Namun seniman ini tidak rakus harta. Tak seperti pekerja seni lain yang mencatatkan ciptaan mereka sebagai hak, Banksy memperbolehkan seluruh karyanya digunakan asal tidak untuk kepentingan komersil.