Nangkep pelaku penipuan melalui internet emang gampang-gampang susah, Bro. Bahkan Polda Metro Jaya butuh waktu cukup lama untuk ngebekuk pelaku yang ternyata sebagian besar merupakan pria kulit hitam asal Afrika. Wah! "Biasanya mereka tertangkap dalam waktu satu hingga dua bulan," bilang Kepala Satuan Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, Selasa, 26 Maret 2013. Menurut Herry, anak buahnya butuh waktu buat mengidentifikasi pelaku penipuan pada kasus-kasus yang berbeda. Karena sering kali data yang diberikan korban tak cukup banyak buat nangkep pelakunya. "Makanya informasi dan data-data dari korban sangat kami butuhkan. Lebih bagus lagi kalau ada foto pelaku," bilang doi. Tapi anehnya, dari banyak kasus penipuan via internet yang diadukan para korban, pelakunya rata-rata berasal dari Afrika. Mereka umumnya warga Nigeria, Liberia, dan Kamerun. "Pelakunya bukan satu-dua orang, tapi komplotan," kata Herry. Emang sih dengan ketebak pelakunya itu komplotan Afrika, kerja polisi jadi agak lebih mudah, soalnya, polisi udah tahu dimana aja gerombolan ini nongkrong. "Kelompok mereka kan itu-itu saja orangnya. Biasanya mereka kumpul di tiga tempat yaitu di Jakarta, Serpong dan Kelapa Gading," kata Herry. Menurut laporan, Komplotan ini menipu seorang pengusaha garmen dengan mengaku sebagai tentara Inggris di London. Mereka nyamar sebagai mantan tentara Inggris yang pengen berinvestasi di Indonesia. Setelah berhasil diringkus polisi, akhirnya ketahuan kalo mereka ternyata dua pemuda Afrika. Udhie Mathias Udhie (25), warga Nigeria, dan Kenechuckwu (37) ,warga Liberia. Sumber: tempo.co banner-ads