Merdeka.com --- Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz menjanjikan program pembangunan rumah untuk seluruh rakyat Indonesia. Program ini mengadopsi program yang pernah dijalankan Singapura. Djan bercerita, pada intinya pemerintah Singapura menyediakan rumah murah untuk seluruh rakyatnya. Dalam penerapan program ini, Singapura mengeluarkan kebijakan untuk memotong gaji semua pekerja mencapai 50 persen untuk perumahan, kesehatan dan tunjangan hari tua. Program ini sudah dimulai Singapura dari tahun 1960 dan saat ini masih berlangsung dengan pemotongan 36 persen. "Jadi dari potongan itu sebesar 24 persen untuk tabungan perumahan dan wajib. Kebutuhan rumah sudah terpenuhi seluruh warga miliki rumah tapi masih 8 persen rumah yang disewakan," jelas Djan Faridz di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (5/6). Djan mengaku mencontek program itu untuk diterapkan di Indonesia. Namun belum ditentukan kapan waktunya karena itu masih menunggu instruksi presiden. Dengan pemotongan gaji di awal, akan membantu masyarakat memiliki rumah. "Kita juga akan tiru itu, kalau tidak mampu beli kita akan siapkan rumah sewa untuk masyarakat untuk sewa apartemen. Sewanya disubsidi. Misalnya sewa apartemen 1000 dolar bisa sepuluh persennya saja dibayar," janjinya. Djan juga tidak bisa menjanjikan kapan program seperti ini akan sukses dilakukan di Indonesia. Perbandingan Singapura dan Indonesia tidak bisa dijadikan patokan sepenuhnya karena masyarakat Indonesia yang tergolong besar. "Kita saja rakyat ada 13,6 juta," tutupnya.banner-ads