Para peneliti BAE Systems percaya jika pesawat-pesawat yang dibuat berdasarkan teknologi 3D printing tersebut akan siap terbang di langit Britania Raya pada tahun 2040.
Seperti yang dilansir oleh Daily Mail (06/07), terdapat tiga ide tentang pembuatan pesawat masa depan yang kini tengah digodok oleh BAE. Yang pertama adalah pembuatan pesawat tanpa awak atau drone berukuran mini yang bisa dengan mudah di terjunkan dalam misi-misi berbahaya.
Ide yang kedua lebih hebat lagi, mereka akan menggunakan nano teknologi yang berbentuk cairan lengket yang diletakkan pada lapisan bawah bodi pesawat. Cairan berbasis nano teknologi itu akan dengan cepat memperbaiki bagian pesawat yang mengalami kerusakan, bahkan saat terbang diudara sekalipun.
Teknologi yang ketiga adalah yang paling dekat dengan robot-robot Transformers. BAE Systems tengah mendesain sebuah pesawat yang dapat membelah diri. Hasil pembelahan tadi bisa menjadi pesawat, hingga alat-alat lain yang mempunyai fungsi lain dalam misi yang dijalankannya.
Sedangkan teknologi terakhir bukan merupakan rancangan sebuah pesawat terbang, melainkan persenjataan pesawat yang menerapkan sistem pancaran energi. Sebuah senjata yang bisa menembakkan laser akan disiapkan oleh BAE Systems guna melengkapi pesawat milik mereka tadi. Laser beam itu akan difungsikan sebagai penghalau misil atau bom yang diarahkan ke tentara, dengan kecepatan tembakan melebihi kecepatan suara.
Untuk membiayai berbagai riset dan pengembangan tahap awal teknologi penerbangan tersebut, BAE Systems kabarnya telah menggelontorkan dana hingga Rp 2,4 triliun rupiah hanya untuk tahun 2013 saja.