Merdeka.com --- Saat ini dengan gampangnya seseorang melakukan kicauan di Twitter, post foto di Instagram, dan menumpahkan apa yang ada di pikirannya dalam jejaring sosial. Namun, hal ini ternyata akan membuat mereka yang melakukannya menyesal di kemudian hari. Seperti yang dilansir oleh Mashable (28/7), hal ini dibuktikan lewat sebuah survei yang dilakukan FindLaw.com kepada 1000 remaja beranjak dewasa di AS. Ditemukan, satu dari empat remaja mengaku menyesal telah melakukan sebuah posting di jejaring sosialnya di masa lalu. Ditemukan, penyesalan ini dikarenakan munculnya ketakutan akan dipecatnya mereka atau tak diterima lamarannya. Hal ini tentunya jika sang pemberi kerja melihat apa saja yang mereka temukan lewat jejaring sosial sang pelamar. Tercatat, mereka yang berusia 18-34 tahun, 29 persen di antaranya menyesal melakukan posting foto, komentar, atau informasi personal lainnya di jejaring sosial. Mereka takut hal ini akan memperburuk portofolionya di hadapan pemberi kerja di masa mendatang. Oleh karenanya, 74 persen orang dengan rentangan usia tersebut pun kemudian mengaku telah menghapus beberapa postingan berbahaya mereka di jejaring sosial. Ini merupakan angka yang tinggi terutama jika dibandingkan dengan rentangan usia 35-64 yang hanya 36 persen di antaranya melakukan hal tersebut. Padahal, menurut FindLaw.com, melakukan hal tersebut tentu saja masih kurang. Hal ini dikarenakan apa yang ada di internet selamanya akan bersemayam di sana. "Menghapus post dan photo tak cukup, informasi tetap akan hidup di bagian lain dunia maya," kata Stephanie Rahlfs, editor FindLaw.com. Oleh karenanya, mungkin ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Ada baiknya mulai sekarang kita berhati-hati dalam melakukan posting di jejaring sosial. Tentunya kita tak ingin memiliki masa depan yang suram gara-gara jejaring sosial bukan?banner-ads