Merdeka.com --- Kementerian Teknologi Informasi Thailand hari ini mengumumkan pemblokiran situs media sosial Facebook,

banner-ads

dan berencana menggelar pertemuan dengan pihak situs media sosial lain untuk meredam protes menentang pemerintahan militer.

"Kami sudah memblokir Facebook untuk sementara dan besok kami akan mengadakan pertemuan dengan media sosial lain,

seperti Twitter dan Instagram, untuk meminta kerjasama mereka,"

kata Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Surachai Srisaracam, seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (28/5).

"Saat ini ada kampanye untuk menyerukan rakyat menentang militer jadi kami meminta kerjasama dari media sosial untuk menyebarkan pesan penting soal kudeta," jelas dia.

Sejauh ini media cetak dan elektronik sudah diminta berhati-hati dalam melaporkan berita soal kudeta militer 22 Mei itu.