Merdeka.com --- Aksi simpatik dilakukan para Viking, sebutan pendukung Persib Bandung. Mereka yang tergabung dalam Viking Kampus Bandung Raya melakukan tebar bunga mawar, ke pengendara mobil pelat B yang melintas di bawah jembatan layang Pasoepati atau Cikapayang, Bandung.
Bagi-bagi bunga ini sebagai bentuk permohonan maaf karena sebelumnya ada 17 mobil pelat B yang rusak oleh pendukung Persib Bandung. Itu juga buntut dari serangan sporadis yang dilakukan pendukung Persija terhadap bus Persib.
"Ini adalah bentuk permohonan maaf kami atas aksi pengerusakan yang dilakukan oleh pendukung Persib," kata Koordinator Lapangan, Agi Yudha, Kamis (27/6).
Dia berharap aksi simpatik yang dilakukan tak membuat kapok warga Jakarta untuk datang ke Bandung. "Kami ingin menunjukkan bahwa pendukung Persib tidak seperti yang dibayangkan," ujarnya.
Dia juga berharap aksi tersebut membuat bobotoh lain bersikap dewasa. Bahwa sepak bola jangan dicampur dengan kriminalitas. "Kita anggap yang melakukan pengerusakan itu bobotoh yang belum dewasa," jelasnya.
Bagi-bagi bunga tersebut dilakukan sekitar pukul 13.45 WIB. Mereka mengenakan stelan biru-biru khas bobotoh juga mengusung spanduk 'Turut Berduka Cita Atas Matinya Keadilan Sepak Bola Indonesia'.
Menurut dia ada 33 bunga yang dibagikan kepada pengendara mobil pelat B. "33 sebagai hari kelahiran Persib Bandung. Yakni 1933," ujarnya.
Pantauan merdeka.com, mereka menghampiri mobil yang berhenti di perempatan Cikapayang. Setelah itu dia meminta izin ke pengendara untuk memberikan setangkai bunga mawar. Ada yang menerima, ada juga yang menolak. Namun mereka tetap berusaha menyampaikan rasa simpatik tersebut.
"Selamat datang bapak-bapak, ibu-ibu saya dari pendukung Persib ingin memberikan kenang-kenangan dan permohonan maaf kepada warga Jakarta," demikian aksi bobotoh yang dilakukan kepada pengendara.
Rio (26) warga Jakarta yang kebetulan menerima bunga mengucapkan terima kasih terhadap aksi simpatik tersebut. "Terima kasih semoga tidak ada lagi kekerasan dalam sepak bola," jelasnya.
Semula ia sempat khawatir melihat kerumunan orang berwarna biru. "Tapi setelah tahu gini saya tidak khawatir lagi," terangnya.