Bahkan eks wasit FIFA asal Swiss, Urs Meier, berkata: "Kesalahan seperti itu semestinya tidak dilakukan oleh wasit untuk laga sebesar ini.
Wasit berdiri di posisi yang jelek, tetapi tidak berusaha mendapatkan sudut yang lebih baik lebih dulu sebelum meniup peluit.
Ia semestinya memberi kartu kuning pada Fred karena melakukan diving."
Bukan cuma itu, Nishimura juga dinilai berat sebelah dengan sejumlah keputusan yang menguntungkan tuan rumah. Sang pengadil memutuskan sebanyak 20 pelanggaran dilakukan oleh pemain Kroasia dalam laga tersebut, berbanding cuma lima kali oleh Brasil. Tak heran bila pelatih Kroasia, Niko Kovac, berang bukan kepalang dan menyebut kepemimpinan Nishimura sangat memalukan untuk ajang sekelas Piala Dunia.
Patutkah Nishimura menerima cap sebagai wasit kontroversial? Berikut sejumlah fakta soal pengadil lapangan hijau kelahiran Tokyo pada 17 April 1972 itu:
1. Seluruh Pemain Timnas Angola Dikenai Sanksi Bermain 5 Tahun karena Mendorong Nishimura pada 2008. Nishimura merupakan satu-satunya wasit Asia yang ditunjuk sebagai pengadil pertandingan di Piala Afrika 2008. Namun, setelah laga perempat final antara Angola versus Mesir, yang dimenangi oleh Mesir, Nishimura tak lagi dipilih mewasiti pertandingan lain karena tidak mengusir pemain Angola yang mendorongnya akibat tak terima dengan keputusan Nishimura.
Seluruh pemain Angola dikenai sanksi larangan bertanding lima tahun di level tertentu atas ulah mereka tersebut. Apakah ini berarti bahwa laga Brasil melawan Kroasia juga akan menjadi penampilan terakhir Nishimura?
2. Mengusir Gelandang Brasil, Felipe Melo, di perempat final Piala Dunia 2010.
Nishimura sempat menjadi musuh utama publik Brasil setelah mengusir gelandang Selecao, Felipe Melo, akibat menginjak kaki bintang Belanda, Arjen Robben, dalam pertandingan perempat final PD 2010 di Afsel. Tim Samba saat itu tengah tertinggal 1-2 dan semakin sulit menyamakan skor. Hm, apakah Nishimura kali ini mencoba memberi "ganti rugi"?
3. Terpilih sebagai Wasit Pria Terbaik Asia 2012.
Penilaian bahwa Nishimura tidak cukup layak memimpin laga sekelas Piala Dunia mungkin akan ditentang betul oleh Konfederasi Sepak Bola Asia. Pasalnya, AFC sendiri yang mendaulat Nishimura sebagai Wasit Pria Terbaik pada tahun 2012. Sebelumnya, otoritas Liga Sepak Bola Profesional Jepang juga memberikan gelar Wasit Liga Jepang Terbaik pada 2009 dan 2010.
4. Jarang Mengeluarkan Kartu Merah
Ditambah laga pembuka Piala Dunia 2014, Nishimura sudah memimpin 92 laga internasional. Sang pengadil tercatat hanya mengeluarkan 13 kartu merah, termasuk kepada Melo dan Nicolas Lodeiro (gelandang Uruguay) di PD 2010, alias 0,14 pengusiran untuk tiap partai.
5. Menjadi Wasit karena Dikecewakan
Nishimura sudah menjalani debut internasional dalam kariernya sebagai wasit dalam laga persahabatan antara Thailand kontra Uni Emirat Arab pada 13 Oktober 2004. Adapun keputusannya menjadi wasit diambil setelah tim SMA asuhannya kalah secara kontroversial. Nishimura mengklaim wasit bertindak tidak adil di partai tersebut. Trauma inilah yang membuat Nishimura banting setir menjadi wasit profesional karena ingin menjaga impian anak-anak bermain dan menikmati sepak bola dalam keadilan.