Sebelum semua kompetisi top Eropa dihentikan sementara. Liverpool lagi-lagi kalah di tangan lawannya. Gak tanggung-tanggung di leg kedua babak 16 besar UCL ini bahkan mereka harus kalah di kandang sendiri. Padahal sebelumnya Liverpool mencatatkan rekor tak terkalahkan di Anfield untuk waktu yang cukup panjang. Tapi Atletico Madrid berhasil memecah keangkeran Anfield dengan menang 2-3 melalui babak extra time.

Pada leg pertama, pasukan Jurgen Klopp bahkan gak bisa mencetak gol dan kalah 1-0.

Setelah terlempar di babak 16 besar UCL musim ini dengan status juara bertahan musim lalu, Jurgen Klopp melayangkan kritiknya atas taktik yang digunakan oleh Atletico Madrid dalam bermain. Bahkan, Klopp menyebut taktik yang digunakan Atletico “is not a proper football” saking kesalnya sang pelatih. Emangnya ada apa sih dengan taktik Atletico?banner-ads



Atletico Madrid sejak ditangani oleh Diego Simeone berubah jadi sebuah tim defensif dengan pertahanan yang efektif. Bahkan Jan Oblak jadi salah satu kiper dengan angka kebobolan paling sedikit, dan membuatnya jadi kiper dengan market value termahal di dunia saat ini.

Taktik ultra defensive yang diterapkan Atletico Madrid membuat pemain lebih banyak memenuhi area lapangan mereka daripada area lapangan lawan. Ini membuat recovery garis pertahanan jadi lebih cepat daripada ketika menggunakan taktik menyerang. Sebagian orang emang bakal sangat kesal ketika kalah dari lawan yang menggunakan taktik yang juga dikenal dengan “strategi parkir bus” ini.

Liverpool dan Jurgen Klopp sebenarnya bukan korban pertama taktik parkir bus ini di Liga Champions. Sebelumnya, Pep Guardiola bersama Barcelona juga jadi korban taktik parkir bus ala Mourinho saat dirinya mengantarkan Inter Milan meraih treble winner pada tahun 2010.

Bahkan, Inter Milan saat itu jauh lebih defensif daripada Atletico saat mengalahkan Liverpool minggu lalu. Pada leg kedua semi final UCL 2009/2010, Inter Milan gak melakukan tendangan ke arah gawang sama sekali. Mereka memilih untuk menjaga dan memainkan bola di area sendiri. Kontras dengan Atletico Madrid yang 10 kali menendang bola ke gawang dan menghasilkan 3 gol.



Pep Guardiola pun saat itu berkomentar hal yang senada dengan Klopp. Intinya, Pep gak paham kenapa tim tanpa inisiatif menyerang seperti Inter Milan saat itu bisa sampai lolos ke final Liga Champions.

Meski banyak yang mengatakan taktik parkir bus adalah taktik yang tidak sedap dipandang, nyatanya beberapa tim berhasil memanfaatkan taktik tersebut untuk tetap menang pada pertandingan yang mereka jalani.

Gimana tanggapan lo atas taktik parkir bus Atletico Madrid, Bro?