Lama menjadi idola di Juventus, bek tengah Italia, Leonardo Bonucci ogah dicap judas alias pengkhianat ketika memutuskan hijrah ke AC Milan.

Bonucci yang sempat mengenyam pengalaman di Inter Milan dan Bari dahulu itu menegaskan, nilai transfernya yang mencapai 42 juta euro --harga mahal banget untuk ukuran bek tua-- bukanlah alasan ia pindah.

Bek yang membantu Juve meraih enam scudetto itu menampik dirinya judas dan mata duitan.

"Saya bukan pengkhianat atau mata duitan. Hidup dibangun dari siklus yang terbuka dan tertutup. Ketika kalian menjadi bagian dari sebuah tim dalam rentang waktu tujuh tahun, kalian tentu berharap akan pergi dengan meninggalkan kesan yang baik," paparnya di Football Italia.



"Pada ending musim ini, pertalian antara kedua belah pihak itu memudar makanya saya memutuskan untuk pindah," sambungnya.

Bonucci menggambarkan memang punya masalah di Juventus Stadium. Dan agaknya ini masih menyoal kisruhnya dengan pelatih Si Nyonya Tua, Max Allegri yang jadi berita besar beberapa waktu lalu.

"Sesuatu rusak dalam beberapa bulan terakhir. Perubahan itu sebagai konsekuensi dari kehancuran tersebut. Untuk bisa memberi 100 persen, saya perlu dianggap penting, sesuatu yang di Juventus kadang ada kadang tidak ada." tambahnya.

"Saya tak bisa diperlakukan seperti itu. Bahkan sebuah pernikahan yang indah pun bisa saja berakhir. Saya sudah memberikan terlalu banyak kepada Juve. Itu bukanlah pilihan mudah," aku Bonucci yang termasuk bek pandai bikin gol dan jago assist.

banner-ads