Kisah Pamela Rosa tentang keluarganya memang cukup panjang. Ia dikisahkan besar dalam rumah yang memiliki satu kamar tidur.
Dengan putus asa orang tuanya terus mencari cara agar sang putri tetap energik. Ia terus didorong untuk hidup di luar rumah.
Baca Juga: Nih Skateboarder Cewek Terbaik di Asia Tenggara
Pada awalnya, Pamela Rosa diberikan sebuah BMX. Kemudian mereka melihat sosok Pamela Rosa yang pemberani.
Sepeda BMX itu pun ditukar dengan skateboard. Papan pertamanya itu juga yang membentuk pribadi Pamela Rosa.
Enam tahun sejak hari itu, Pamela Rosa memulai debutnya di X-Games, acara skateboard paling bergengsi. Rosa telah memenangkan enam medali X-Games, termasuk dua emas, prestasi luar biasa bagi seorang skater yang baru menginjak usia 21 tahun.
Sekarang ia duduk di posisi teratas di peringkat Olympic World Skateboarding. Talentanya sebagai skating muda sepertinya tidak bisa berhenti mendominasinya di lapangan.
Dari enam kualifikasi Olimpiade yang berlangsung pada 2019, Rosa berlaga di empat. Dari empat itu, dia memenangkan tiga. Kemenangannya di kualifikasi Dew Tour Long beach merupakan kemenangan beruntun, dan finis pertamanya di Kejuaraan Dunia Liga Jalanan di Sao Paulo, sebagai salah satu yang paling membekas, karena bertarung di rumah sendiri.
