Gayanya balapan Pedro Acosta mengingatkan kita pada masa muda Marc Marquez yang penuh semangat di MotoGP di tahun 2013.

banner-ads

Dalam dua balapan MotoGP 2024, Acosta menjadi pusat perhatian. Di Qatar, pebalap muda asal Spanyol ini berhasil menyalip Marquez sebelum akhirnya kembali terdorong ke belakang.

Baca Juga: Rumor Pedrosa Balik ke MotoGP

Namun, di Portugal, Acosta tidak membiarkan dirinya terperosok ke dalam situasi yang sama. Setelah berhasil mengalahkan Marquez, penunggang KTM RC16 ini juga berhasil mengungguli Francesco Bagnaia.

Dua kali beradu langsung dengan Acosta, Marquez yang kini bergabung dengan Gresini Racing, merasakan adrenalin yang berkobar-kobar. Sensasi ini membuat pria 31 tahun itu kembali teringat akan awal karirnya di MotoGP pada tahun 2013.

"Senang bisa bersaing dengan Pedro (Acosta). Saya sangat menikmatinya karena gaya balapnya sedikit 'nakal', seperti yang saya alami dulu," kata Marquez seperti yang dilansir oleh Sport.

"Saya bilang begitu karena ini mengingatkan saya pada debut saya di 2013, saat saya mulai semuanya, dan ya, saya memecahkan banyak rekor karena kecepatannya yang luar biasa," tambah Marquez yang tahun ini didukung Bold Riders.

Marquez juga yakin bahwa rekor-rekor yang ia pecahkan tidak akan bertahan selamanya. Akan selalu muncul pembalap berbakat yang akan membuat MotoGP semakin menarik, dan salah satunya adalah Acosta.

"Saya sudah bilang sebelum balapan di Qatar: Pedro akan menjadi ikon dari sebuah era. Dan sekarang, dia harus memanfaatkan momen ini," ujar Marquez.

"Kenyamanannya, keberaniannya, semuanya terlihat begitu alami, begitu berani, untuk naik podium dan bahkan memenangkan balapan, yang akan dia lakukan," tambah pembalap yang biasa menggunakan nomor balap 93 ini.

Di GP Portugal, Acosta berhasil naik podium untuk pertama kalinya. Ia berhasil finis di posisi ketiga setelah Maverick Vinales mengalami kecelakaan di lap terakhir.

Dengan pencapaiannya ini, Acosta menjadi pebalap termuda ketiga yang berhasil naik podium dalam sejarah MotoGP, usianya baru 19 tahun 304 hari. Sebelumnya, rekor ini dipegang oleh Randy Mamola (19 tahun 261 hari) dan Eduardo Salatino (19 tahun 274 hari).

Untuk informasi lebih update seputar MotoGP 2024 follow akun sosial media Bold Riders.