Transfer gokil Serie A memang lagi bener-bener datang dari Milan. AC Milan dengan pemilik baru dari Asia beneran melakukan transfer masif gila-gilaan.
Usai terakhir ada Hakan Calhanoglu dan Andrea Conti Cs, Rossoneri juga membajak bek Juventus paling berpengaruh, Leonardo Bonucci.
Nih dia fakta-faktanya soal penyeberangan Bonucci ke Milan.
1. Sempat Dikejar City 3 Musim
Dengan goyangan duit jor-joran, nggak ada yang nggak bisa dibeli Manchester City termasuk Bonucci. Tiga musim sejak zaman Manuel Pellegrini sampai kini Pep Guardiola, bek tangguh ini dikejar mati-matian.
Nggak cuma mereka, Chelsea yang ditukangi Antonio Conte juga sempat menggodanya di awal kedatangan Don Conte ke Stamford Bridge.
Tak sekalipun ia tergoda. Di bursa kali inilah ia bikin kaget dengan pindah ke Milan yang tak lain adalah rival besar Juventus di Serie A.
Tekad Milan buat bangkit dengan merebut kejayaan di tangan Vicenzo Montella agaknya benar-benar ingin dibuktikan. Bonucci dan sederet pemain mewah lainnya di bursa kali ini adalah bukti tekad mereka.
2. Bonucci Sah Bergaji Termahal
Dengan pindahnya ke Milan, eks bek Bari dan Inter Milan ini disebut-sebut akan bergaji melewati striker Juve, Gonzalo Higuain, yang artinya ia akan menjadi pemain dengan bayaran termahal di ranah Serie A.
Dirangkum beragam sumber, Bonnuci akan bergaji 8 juta euro permusim dan bonus 2 juta euro dalam kalusulnya. Mantap!
3. Nilai Transfer yang Ditebus Milan
Bonucci diboyong ke San Siro dengan mahar 42 juta euro dengan opsi pembayaran ke Juventus tiga tahun.
"AC Milan deal dengan Juventus FC untuk transfer permanen Leonardo Bonucci, yang penuntasannya tergantung tes medis," bunyi pernyataan resmi Milan.
4. Cabut Diduga karena Ribut Dengan Allegri
Ada pertanyaan mengapa Bonucci yang dikejar mati-matian oleh City malah dengan mudahnya 'berkhianat' ke Milan.
Jawabannya bisa jadi karena ia sempat punya masalah besar dengan allenatore Si Nyonya Tua, Max Allegri. Ini menjadi berita besar beberapa waktu lalu meski keduanya sudah mengklarifikasi masalah selesai. Tapi masalah sebenarnya diyakini belum benar-benar usai.