Selama babak kualifikasi, tak ada terobosan hebat yang dilakukan Singa Oranje. Nama-nama lawas juga masih saja berderet di tubuh kesebelasan mereka.
Sebenarnya sejak awal peluang lolos bagi Belanda sangat berat. Mereka hanya berharap kepada tim lain, karena harus menunggu hasil pertandingan antara Islandia melawan Turki.
Minimal keduanya bermain imbang untuk bisa membuat Belanda lolos, dengan syarat Belanda harus menang melawan Republik Ceko.
Alih-alih menang, Belanda justru keok. Permainan Sneijder Cs tidak berkembang sejak babak pertama. Mereka malah tertinggal dua gol yang berhasil dicetak Pavel Kaderabek dan Josef Sural.
Usai turun minum, Van Persie melakukan kesalahan dengan membuat gol bunuh diri. Setelah itu, Belanda bangkit, mereka terus menekan hingga berhasil membuat 2 gol balasan. Tapi sayang sekali, kebangkitan itu sangat telat. Skor akhir 2-3 untuk Ceko.
Dari 10 kali pertandingan, mereka hanya bisa mengumpulkan 13 poin saja. Pada klasemen akhir grup A, mereka berada di posisi keempat.
Semifinalis Piala Dunia 2014 tersebut memang tak seperti dulu, menampilkan sepakbola atraktif, total football yang mendunia itu. Belakangan, taktik counter attack dan direct ball justru kerap mereka gunakan, meski dalam beberapa gelaran gaya tersebut berhasil bikin Belanda melaju ke babak akhir.
Ini menjadi pukulan telak bagi mereka. Kejadian 1984 kembali terulang. Belanda, sang raja tanpa mahkota tersisih dari Eropa!