Badan sepak bola dunia itu sebelumnya udah menguji coba sistem garis gawang pada Piala Dunia Antar Klub bulan Desember lalu di Jepang.
Presiden FIFA Sepp Blatter sebelumnya sempat menyatakan kalo teknologi garis gawang ini akan diterapkan dalam turnamen di Brasil. Dalam melaksanankan niatanya, FIFA sempat mengundang sejumlah perusahaan untuk mengajukan tender atas sistem ini.
Penggunaan teknologi mutakhir ini dianggap perlu menyusul kesalahan fatal yang terjadi pada Piala Dunia 2010. Kala itu gol dari gelandang Timnas Inggris, Frank Lampard, dianggap gak sah kala melawan Jerman.
Gara-gara keteledoran tersebut, Presiden FIFA menyatakan permintaan maaf atas kesalahan yang dilakukan oleh wasit Jorge Larrionda. Cowo asal Uruguay itu tidak melihat bahwa bola Lampard melampaui garis gawang.
Baltter juga menekankan kalo teknologi dengan menggunakan video adalah setelah kemenangan kontroversial Inggris 1-0 atas Ukraina dalam Piala Eropa 2012.
Serupa dengan Lampard, tendangan pemain Ukraina Marko Devic sebenernya melampaui garis gawang Inggris, namun gol tidak disahkan wasit.
Teknologi garis gawang yang dikembangkan perusahaan Goalref dan Hawkeye digunakan pada Piala Dunia Antar Klub setelah mendapatkan persetujuan FIFA.
Goalref menggunakan sensor magnet untuk menentukan apakah bola melintas garis gawang sementara Hawkeye menggunakan sejumlah kamera.
Kabarnya dua perusahaan Jerman udah mengajukan tender, yang akan diumumkan pemenangnya April mendatang
Source: BBC