Teknologi Auto Pilot Tesla Berbeda dengan Self Driving-nya Google, Bro. Dikawatirkan bisa dibajak hacker dan bikin celaka.

banner-ads

Masih ingat dong, beberapa minggu lalu, penggemar mobil banyak yang penasaran dengan inovasi Tesla? Mobil canggih dengan teknologi Tesla Auto Pilot versi 7 yang bisa nyetir sendiri, alias auto pilot. Bahkan ada yang langsung mencoba aplikasi versi terbaru Tesla ini untuk Tesla seri S.

Tetapi apa yang didapat? Pemilik mobil justru merasa terancam bahaya saat menggunakan teknologi Auto Pilot Tesla. Gimana gak ngeri Bro, dalam sebuah video yang diposting di YouTube, terlihat mobil tiba-tiba belok sendiri melalui garis pembatas jalan, lalu masuk ke jalur arah berlawanan. "Untung langsung saya kendalikan. Kalau nggak, bisa terjadi kecelakaan parah," komentar si pengupload.

Pihak Tesla pun langsung memberikan komentar bahwa Auto pilot yang dimiliki Tesla berbeda dengan autonomous. "Auto Pilot hanya membantu pengemudi. Serupa dengan fungsi autopilot di pesawat terbang. Tangan pengemudi harus tetap mempertahankan kontrol dan tanggung jawab pada setir kendaraan mereka," kata Khooby Brooklyn, juru bicara Tesla.

Meurut beberapa pengamat, kalau merujuk nama yang dipakai Tesla yaitu Auto Pilot, maka semua orang akan berfikir bahwa teknologi Tesla sama dengan yang dimiliki Google Car. Kendaraan dapat diprogram dan mengantarkan pengemudi ke alamat yang dituju, walaupun pengemudi tidur di dalam mobil.

Yang kedua, selain pemahaman nama teknologinya, Auto Pilot pada Tesla berhubungan dengan satelit. Menurut CEO Tesla, Elon Musk, sistem Tesla Autopilot menggunakan kombinasi radar di depan, kamera depan dan sensor jarak ultrasonik, dan prosesor yang bisa dengan cepat menangkap dan memprediksi jalan raya.

Nah, sensor ini terhubung melalui jaringan internet. Dengan begitu dikhawatirkan hacker akan dengan mudah mempermainkannya. Hacker dengan mudah mengambil kendali jarak jauh, bahkan akan dengan sengaja membahayakan pengemudi dan pengguna jalan lain.