Produksi film 'Furious 7' sempat mengalami masalah setelah insiden kecelakaan merenggut nyawa salah satu pemain utamanya, Paul Walker. Saat itu proses syuting baru setengah berjalan. Tapi akhirnya tim bisa menyelesaikan film dengan baik.

banner-ads

Berbagai cara dilakukan agar karakter Paul walker tetap hadir di layar. Selain menggaet body double yang memiliki kemiripan, pengerjaan efek visual juga digarap dengan serius.

Adalah Weta Digital yang bertanggung jawab untuk menjawab tantangan itu. Mereka sebelumnya sudah berpengalaman menggarap efek visual untuk film trilogi ' The Lord of the Rings.'

Ada 350 VFX shots secara total untuk mengisi kekosongan adegan. Yang paling berat dan menantang, saat itu tak ada yang memiliki scan digital tubuh Paul Walker.

Ada tiga orang yang dilibatkan dalam produksi untuk membawa kembali sosok Paul ke layar lebar. Untuk bagian tubuh dan sikap, digunakan adik Paul yang bernama Caleb, sementara saudara kandung lainnya Cody dilibatkan untuk menghadirkan sorot mata Paul. Satu orang lainnya adalah aktor yang namanya tak disebutkan. Dia bertugas di bagian akting.

Tiga buah kamera, selain kamera utama, akan digunakan untuk menangkap sosok Paul Walker dari berbagai angle. Perusahaan Weta milik Peter Jackson akan menangani bagian efek CGI (computer generated imagery) untuk membuat sosok Paul Walker tampil sempurna. Sebagai tambahan, sutradara James Wan juga menggunakan gambar Paul Walker yang tidak digunakan dalam dua film 'Fast and Furious' sebelumnya.

Biaya produksi 'Fast and Furious 7' membengkak secara signifikan. Film tersebut awalnya membuat anggaran hingga US$ 200 juta atau saat itu sekitar Rp 2,3 triliun, namun kini diprediksi membengkak US$ 50 juta hingga menyentuh total Rp 2,9 triliun.

Bujet produksi yang melambung itu dikarenakan mundurnya jadwal 'Fast and Furious 7' karena kematian tragis Paul. Meskipun secara cerita tak berpengaruh drastis, para produser butuh bekerja lebih keras karena ingin tetap 'menghadirkan' Paul.