Babel adalah film drama terbaik. Paling tidak itulah menurut Hollywood Foreign Press Association. Lembaga penyelenggara Golden Globe Award. Film garapan Alejandro Gonzales Inarritu ini berhasil menyaingi nominator lainnya macam Bobby, The Departed, Little Children, dan The Queen.   Ini adalah satu-satunya piala yang berhasil diraih Babel dari 6 nominasi yang berhasil dimasukinya. Dari hasil tersebut sebenarnya bisa disimpulkan bahwa film ini secara keseluruhan memang hebat, namun tanpa prestasi parsial yang menonjol.   Permukaan Babel nampak multiplot, meski mengarah pada plot tunggal dengan pola yang dinamis. Dalam Babel, Inarritu memulai dan mengakhiri filmnya secara jelas. Perbedaan fundamental yang ditawarkan Babel adalah pengisahannya yang lintas benua, lintas kultur.   Meski bukan film yang personal, Babel berupaya setia terhadap sejumlah karakternya. Kiranya cukup mengibakan ketika penonton diajak ikut mengalami keadaan bisu-tuli melalui sudut pandang salah satu karakternya. Dalam menyampaikan hal ini, di beberapa adegan, film tiba-tiba senyap, hanya gumaman rendah yang tersisa. Hening. Memasuki diskotik tanpa mendengar sesuatu dan tanpa mengerti apa yang telah membuat banyak orang di sekitarnya berjingkrak kerasukan. Sebuah gambaran deskriptif yang dibangun oleh kehebatan akting dan sound-editing.   Berdasar track-record penyutradaraannya, Babel ialah karya Inarritu yang no shocking sequence. Namun justru melalui film ini ia mendapat anugerah penyutradaraan di Cannes Film Festival. Bagaimanapun, Babel telah berhasil menjadi film drama terbaik 64th Golden Globe Awards.banner-ads