"Saya tentara. Saya membela pemerintah untuk merdeka 100 persen. Jika Tuan Tan Malaka mempunyai cara lain, silakan. Terima kasih."

banner-ads

Ini suguhan menarik untuk menyambut #RI70. Untuk mengingatkan loe, bagaimana perjuangan yang mesti dilewati para bapak bangsa Indonesia mendapatkan apa yang dinikmati orang Indonesi selama 70 tahun ini, kemerdekaan. Sepanjang Agustus ini memang ada sejumlah film bertema perjuangan. Jenderal Soedirman merupakan salah satu yang mesti loe agendakan.

Ini merupakan salah satu sejarah perjuangan gerilya yang paling besar di Indonesia. Mengisahkan bagaimana Jenderal Soedirman berjuang menghadapi Belanda yang secara sepihak menyatakan tidak terikat dengan perjanjian Renville. Lalu menghentikan gencatan senjata dan melakukan agresi militer kedua ke Yogyakarta yang saat itu jadi Ibu Kota Republik.

Kisahnya enggak kalah heroik dengan yang dipaparkan film-film perang fiksi Hollywood. Soekarno-Hatta ditangkap dan diasingkan ke Pulau Bangka dan Belanda menyatakan Indonesia sudah tidak ada. Jenderal Soedirman (Adipati Dolken) yang sedang didera sakit berat pun melakukan perjalanan ke arah selatan dan memimpin perang gerilya selama tujuh bulan.

Dari kedalaman hutan, Jenderal Soedirman menyiarkan bahwa Republik Indonesia masih ada, kokoh berdiri bersama Tentara Nasionalnya yang kuat. Soedirman membuat Jawa menjadi medan perang gerilya yang luas. "Saya tentara. Saya membela pemerintah untuk merdeka 100 persen. Jika Tuan Tan Malaka mempunyai cara lain, silakan. Terima kasih," pernyataan tegas Soedirman pada Tan Malaka (Mathias Muchus) atas kesetiaannya pada pemerintah Indonesia.

Di tengah carut marutnya politik, terpuruknya ekonomi dan nilai rupiah, masih ada film dengan keteladanan luar biasa untuk membangkitkan semangat 2015 kita, bro!