"Ada beberapa adegan yang terlalu berbahaya. Itu ganjil. Ada bagian dimana aku lompat ke perahu. Aku bisa melakukan itu. Aku bisa melompat ke perahu, tetapi jika lututku terluka atau apapun, mereka harus merancang ulang segalanya dan itu mengeluarkan biaya besar," kata Cavill mengenai sebuah adegan action di film terbarunya Man from U.N.C.L.E.
Besar di kawasan Channel Islands, Cavill masuk sekolah asrama Stowe Scholl dengan tingkat disiplin tinggi. Dia pun berpikir akan masuk militer apabila gagal jadi aktor. Tapi aktor Inggris tersebut memutuskan keluar sekolah setelah mendapat peran di 'The Count of Monte Cristo' (2002).
Setelah itu banyak tawaran berdatangan, dan Cavill semakin mengejar mimpinya menjadi bintang dengan pindah ke Los Angeles. Tapi, tak ada peran yang membuat namanya benar-benar dikenal.
"Aku mendapatkan peran di 'Tristan and Isolade'. Dan aku pikir ketika film ini keluar, aku akan membuat keputusan. Film ini tidak sukses, dan membuat namaku terkenal. Aku berpikir mungkin gabung dengan Angkatan Udara," kenangnya.
Lalu pada 2006 datanglah tawaran casting yang mengubah jalan hidup Cavill.Aktor kelahiran 5 Mei 1983 ini berterima kasih kepada produser Barbara Broccoli ketika dia dites menjadi kandidat pemeran James Bond terbaru bersama Daniel Craig.
"Aku masuk dalam daftar, dan itu membuat namaku muncul di Variety. Tiba-tiba aku adalah 'orang yang hampir memerankan James Bond'. Memang bukan 'sebuah nama' tetapi itu cukup untuk membuat para produser berkata, 'Ok. Mungkin beri dia kesempatan."
Serial 'The Tudor' memberikan Cavill peran panjang, tapi peran Superman lah yang membuat dia dikenal seantero dunia. Pemberitaan mengenai sosoknya, bagaikan badai besar yang mengantarkan Cavill pada gerbang popularitas dan dunia gemerlap.
Bahkan pembicaraan di internet mengenai dia yang memerankan Superman dalam film 'Man of Steel', meledak tak terbendung. Opini, cacian hingga pujian.
"Kebanyakan hal buruk," katanya.
Akhirnya Cavill memutuskan tak mau membaca apapun di internet karena ia merasa di sana memiliki aura negatif dan penuh kebencian. Ia lebih memilih untuk tidak terlibat di dalamnya, dan tak terpengaruh mengenai komentar apapun.
Henry Cavil kini sudah masuk ke gerbang impiannya. Dan dia tinggal menjalani tugas dengan baik sebagai aktor, tanpa harus memikirkan berada di pesawat tempur militer dan bertaruh nyawa.