Anggapan jadi band yang ngebosenin itu bahkan datang dari front woman-nya, Hayley Williams. Dia ngomong begitu dalam rangka anniversary ke-10 album self titled Paramore.

banner-ads

Di Instagram, Hayley Williams bilang salah satu drama itu adalah perginya dua personel Paramore.

"10 tahun yang lalu kita bikin rekaman yang membutuhkan banyak nyali dan penentuan nasib sendiri untuk membuatnya. Terutama karena setelah kehilangan 2 anggota band, ada begitu banyak wacana tentang apakah band bisa bikin sesuatu yang berharga atau nggak – apalagi tetap bersama,” kata Hayley Williams di Instagram.

Baca Juga: Hal-Hal Yang Perlu Lo Tau Soal Band Indie Reality Club

"Cerita Paramore mirip drama ala reality show. Nah, (terutama) sampai 6 atau 7 tahun terakhir. Sungguh luar biasa bisa melihat ke belakang dari tempat kita sekarang, mengetahui cerita itu nggak berakhir ketika ada yang mengatakan itu terjadi."

Yang lo harus tahu, Paramore pada 2013 punya masalah di internal. Masalah itu yang disebut Hayley Williams sebuah drama.

Dua bersaudara, Josh dan Zac Farro, cabut dari Paramore karena masalah internal itu, yang kemudian digantikan Jeremy Davis dan Taylor York. Gak lama dari situ, album self titled Paramore lahir.

Album itu yang menjauhkan Paramore dari emo/pop punk. Mereka mulai bereksperimen dengan genre baru, seperti funk rock, new wave dan electronica.

Masalah muncul lagi setelah Jeremy Davis protes namanya gak ada di list kredit penulisan lagu. Dia menggugat bandnya sendiri pada 2017.

"Kalau semua (drama) yang bikin album Self-Titled kita saat itu nggak terjadi, kita bakal menjadi band paling membosankan sepanjang masa. Kalau kita nggak dipaksa keluar dari zona nyaman yang terikat trauma, kita nggak akan pernah tahu apa yang mungkin kita mampu lakukan,” kata Hayley Williams.

Di ujung tulisannya, dia menyebut Paramore sekarang adalah "versi yang lebih bebas" karena telah mengalami "kelahiran kembali".