Pada beberapa balapan terakhir, Valentino Rossi keteteran melawan kecepatan rival sekaligus rekan satu timnya di Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo.

Rossi emang tampil konsisten hanya pada awal sampai pertengahan seri saja. ‎Tapi harus dicatat, ketika itu duo Repsol Honda sedang tidak dalam performa terbaiknya.

Marc Marquez, yang diharapkan bisa ‎mempertahankan gelar juara tampil buruk. Beberapa kali ia mengalami crash pada seri-seri awal.

Begitu juga dengan Dani Pedrosa yang harus melakukan operasi karena cedera. Pedrosa bahkan hanya pada pertengahan musim saja bisa kembali kompetitif. Bangkit setelah benar-benar sembuh.

Dan hasilnya, setelah keduanya kembali fokus, Rossi makin ketetaran. Terlihat dalam beberapa seri terakhir, kecepatan The Doctor tak bisa menandingi anak-anak Spanyol itu.

banner-ads

Pada grand final‎ di Valencia menjadi pembuktian tiga Spaniard tersebut. Mereka melaju kencang melepaskan diri dari battle kelas tengah hingga akhir balapan.

Rossi yang start pada posisi buncit karena hukuman memang merangsek naik ke posisi atas. Pria 36 tahun itu memacu motornya di atas rata-rata demi bisa menjadi juara.

Cukup terbayar, karena ia berhasil mengamankan posisi keempat. Terhitung 22 pembalap dilewatinya. Tapi sebagian besar pembalap yang menghuni papan bawah. Duo Ducati dan Suzuki Ecstar juga tidak bisa berbuat banyak. Mereka belum bisa naik kelas karena penampilan yang tidak konsisten. Andrea Iannone juga malah mengalami crash.

Rossi kini hanya tinggal berhadapan dengan tiga Spaniard. Tapi untuk melawan mereka masih sangat-sangat jauh jaraknya. Terhitung kurang lebih 12 detik, ia kalah cepat dari Lorenzo yang menjadi juara.

Tahun depan, Rossi bertekad untuk memperbaiki penampilan demi meraih titel kesepuluhnya. Tapi pekerjaan rumah kayaknya begitu banyak. Ingat Rossi, duo Honda sudah sembuh. Mereka kini sangat cepat!