Di antara langkah-langkah yang diambil oleh pabrikan MotoGP setelah pandemi Covid adalah pembekuan teknis, pemotongan biaya pada pengembangan mesin dan aerodinamis. Baru saja meluncurkan RS-GP pada bulan Januari, sebagai pabrikan konsesi, untuk dapat dengan bebas mengembangkan semua aspek sepanjang musim, Aprilia bisa dibilang yang paling terpukul oleh keputusan tersebut.
Pembekuan teknis MotoGP kemudian diubah sehingga Aprilia dan KTM dapat mengembangkan desain mesin 2020 mereka hingga akhir Juni. Sementara tenggat waktu 25 Maret diputuskan untuk Honda, Ducati, Yamaha dan Suzuki.
Tetapi ketika masalah keandalan mesin muncul dalam sesi tes pembukaan musim MotoGP, satu-satunya pilihan Aprilia adalah mencoba dan meminta izin dari para pesaingnya untuk memperbaiki bagian yang bermasalah yaitu piston. Secara realistis, kesulitan mendapatkan izin dari rival tentu tidak diragukan lagi.
"Selama tes musim dingin kami melihat bahwa RS-GP2020 mengalami peningkatan besar dibandingkan dengan yang sebelumnya," kata Manajer Balap Aprilia, Paolo Bonora.
"Sayangnya, kami memiliki masalah di awal musim dengan keandalan mesin. Jadi kami meminta pabrikan lain untuk memberi izin atas kemungkinan untuk mengubah spek piston dibandingkan dengan yang sudah homolog dan kami berterima kasih kepada pabrikan lain atas konfirmasi ini."
Terlepas dari modifikasi piston, pembalap utama Aleix Espargaro sejauh ini belum finish lebih tinggi dari posisi kesepuluh. Pembalap Spanyol itu baru-baru ini mengatakan mesin RS-GP masih belum beroperasi pada potensi maksimumnya terutama masalah mesin dan akselerasi.
"Saat ini kami bekerja sangat keras di sisi mesin. Motor ini bagus untuk berbelok dan mengubah arah, tapi saat ini kami sedikit meleset di sisi mesin, jadi poin utama kami adalah memperbaiki mesin," kata Paolo Bonora.