Harus diakui, MotoGP musim 2020 adalah pengalaman yang sangat berbeda baik buat para rider maupun para penggemar. 

Musim yang dimulai pertengahan tahun tersebut langsung memakan korban karena Marc Marquez cedera dan gak balapan satu musim penuh. Banyak crash mengerikan dan juga juara yang tak terduga.

Di satu sisi, MotoGP 2020 lebih berwarna karena banyak rider yang saling bergantian naik podium. Termasuk Pecco Bagnaia yang meraih podium pertamanya tahun lalu.

Berkaca pada pengalamannya musim lalu, rider Pramac Ducati ini mengungkapkan apa yang menurutnya paling sulit dilakukan sepanjang balapan.banner-ads


Menurutnya, salah satu hal yang paling sulit dilakukan adalah bikin roda depan panas dan mendapatkan traksi yang stabil. Roda depan yang sulit panas juga bikin dirinya terlanjur lambat di lap-lap awal.

Ketidakstabilan traksi juga mungkin jadi salah satu penyebab kenapa banyak rider yang terjatuh di tikungan musim lalu.

Hal tersebut pun membuatnya ingin ‘mencontek’ data balapan mirip rekan setimnya, Jack Miller.

“Saya melihat data Jack, dia selalu kompetitif serta cepat di putaran awal dan dalam kondisi trek tak menentu. Itu adalah situasi dimana saya selalu kesulitan,” ujar Pecco.

Setelah mempelajari data Jack Miller, Bagnaia pun mengambil kesimpulan bahwa salah satu langkah terbaik supaya bisa kencang di putaran awal adalah jangan terlalu sering menggunakan rem belakang dan lebih pintar atur gas.

Bagnaia optimis dengan MotoGP musim ini meskipun dirinya mengakhiri musim di posisi ke-16 musim lalu. Dirinya yakin bisa tetap kompetitif dengan Jack Miller yang kini direkrut oleh tim pabrikan Ducati.