Bolanews.com --- Cristiano Ronaldo adalah pesepak bola yang sangat ramah kepada fan. Buktinya, megabintang Real Madrid itu meminta kepada kepolisian Amerika Serikat untuk membebaskan seorang penggemar bernama Ronaldo Gjoka.
Cristiano Ronaldo memang tak pernah terlihat risi setiap kali dipeluk oleh fan di tengah lapangan. Teranyar, ketika melakoni laga eksebisi di Amerika Serikat pada Agustus lalu, CR7 malah memberi pelukan hangat kepada fan bernama Ronaldo Gjoka yang menerobos masuk ke arena pertandingan.
Akibat tindakannya, Gjoka dijatuhi tuntutan oleh kepolisian setempat. Pemuda berusia 19 tahun itu juga sempat menghabiskan 36 jam di tahanan.
Sadar masa depan Gjoka bisa terancam, Ronaldo meminta kepolisian Amerika Serikat untuk mencabut tuntutan terhadap sang penggemar. Berikut isi surat yang ditulis eks ikon Manchester United itu kepada seorang pengacara di Miami, seperti dikutip Marca.
Namanya Ronaldo Gjoka, seorang pemuda dan pelajar. Kami berpelukan dan berbicara sejenak sampai pihak keamanan datang untuk menangkap dia di luar lapangan.
Dia tidak agresif atau melakukan kekerasan sama sekali. Ditambah lagi, dia tidak berontak ketika keamanan menggelandangnya.
Seperti yang saya pahami, dia telah mengaku salah dan memahami bahwa keamanan itu penting. Dia adalah seorang pria muda yang dibesarkan tanpa ayah dan dibesarkan oleh seorang ibu tunggal. Dia menghadiri Palm Beach State Community College, Florida, dengan hibah siswa internasional.
Saya khawatir karena saya mengerti dia mungkin menghadapi masalah dengan imigrasi dan dengan kuliahnya jika tuntutan pidana terhadap dia tidak ditarik.
Tampaknya dia akan hadir di hadapan hakim pada hari Senin didampingi pengacara, tapi Anda memilih untuk mengabaikan banding.
Saya mengerti posisi Anda dan pentingnya menegakkan hukum. Namun, saya dengan hormat meminta Anda dan kantor Anda mempertimbangkan kembali keputusan ini dan memberhentikan dua tuntutan pidana.
Saya tidak suka melihat dia dipidana atas kesalahannya. Saya akan benci jika melihat masa depan dia hancur oleh penghakiman yang salah.