KTM mengumumkan kabar sensasional setelah balapan kandangnya di Grand Prix Austria bahwa Zarco akan meninggalkan tim pada akhir musim ini. Zarco dipastikan hengkang setelah secara pribadi meminta untuk mengakhiri kontrak dua tahun lebih awal.
Pilihan Zarco untuk tetap berada di kelas begitu MotoGP terbatas. Semua kursi kecuali Takaaki Nakagami di LCR sudah diamankan.
Nakagami dan Honda di sisi lain, menghadapi jalan buntu. Tetapi bagi Zarco, tim yang disponsori Idemitsu itu juga sebuah hal yang tidak mungkin.
Berbicara kepada RMC, Zarco mengakui akan kembali ke Moto2, di mana ia dua kali menjadi juara tahun 2015 dan 2016. Itu adalah pilihan serius mengingat ruang terbatas di kelas premier.
Ketika ditanya apakah menjadi juara MotoGP masih menjadi targetnya, Zarco berkata: “Sepenuhnya. Itulah target dan target untuk tahun 2020 adalah untuk balapan di MotoGP, untuk berada di MotoGP dengan tingkat yang baik."
“Bukan untuk menemukan level baru dalam berkendara, tidak hilang dalam delapan bulan, tetapi untuk menempatkan saya dalam intensitas posisi depan dan memiliki kesempatan untuk berjuang untuk kejuaraan," ungkapnya.
"Moto2 adalah sebuah opsi. Ada, katakanlah, rencana A, B, C, bahkan mungkin D. Semuanya masih sangat segar," tuturnya.
Zarco mengaku saat ini memiliki perasaan yang damai sejak pengumuman itu. Ia punya masalah dengan motor RC16 yang justru bisa bekerja dengan baik bersama Espargaro. Itu juga satu alasan dirinya pergi.
“Saya pikir itu akan menjadi hubungan yang menenangkan karena saya mengatakan kepada mereka bahwa saya tidak menentang mereka, tidak ada sama sekali. Itu hanya saya tidak menerima terdegradasi hampir ke posisi terakhir sementara saya bisa berbuat lebih baik," tukasnya.