Musim lalu, Dovizioso mencuri perhatian dengan mengoleksi enam kemenangan. Ia bahkan bertarung sampai akhir seri bersama Marquez untuk menjadi juara.
Meski akhirnya menjadi runner up, rider Italia itu menganggap sosok sang tandem, Jorge Lorenzo menjadi elemen penting baginya.
"Mendapati diriku berpeluang membandingkan diri dengan rider sekuat Jorge, di atas motor yang sama, sungguh membuatku termotivasi. Itu mungkin dorongan terakhir yang selama ini kulewatkan. Jelas aku punya peluang membuktikan bahwa aku bukan lagi sekadar pelengkap," tulisnya.
Dovizioso mengaku mengerahkan segalanya di atas lintasan. Jorge dianggapnya sebagai ujian terakhir.
"Apalagi ia memberikan impresi yang sama denganku di atas motor, dan meminta hal-hal yang sama," ujar Dovizioso.
Dovizioso juga berkisah mengapa ia terima-terima saja dibayar 2,5 juta euro per musim oleh Ducati, angka yang begitu rendah dibanding gaji Lorenzo sebesar 12,5 juta euro. Menurutnya, prestasi yang ia rengkuh sepanjang 2017 adalah bukti bahwa ia juga layak diperhitungkan sebagai rider top.
"Ini juga alasan aku menerima gajiku pada 2017, karena aku mau menanggung beban pembuktian atas kemampuanku. Dan musim itu membuktikan segalanya. Aku lebih kuat darinya dan ini mematahkan semua hal tabu," tukasnya.