Sembilan balapan pertama dengan Repsol Honda, Pol Espargaro begitu kesulitan. Muncul kabar, pilihan buruk baginya pindah dari KTM akhir musim lalu.banner-ads

Padahal, Espargaro tidak sendirian dalam menjalani musim buruk sejauh ini. Semua pembalap Honda, Alex dan Marc Marquez, bersama dengan Takaaki Nakagami juga menghadapi tantangan serupa.

“Semua orang mengatakan bahwa Honda sangat sulit untuk dikendarai, tetapi bagi saya itu tidak sesulit ini. Ini bukan tentang kesulitan mengendarai motor. Anda harus bekerja sangat keras di semua motor,” kata Espargaro.

Baca Juga: Espargaro Belum Kenal RC213V



“Itu tergantung bagaimana gaya balap. Anda menghadapi lebih banyak kesulitan pada satu motor, atau pabrikan yang lain. Dalam kasus saya, gaya balap Honda itu cocok untuk saya. Saya suka balapan seperti itu, pada batasnya, memaksimalkan ban depan."



Pol Espargaro juga jadi rider yang kerap kecelakaan jelang balapan. Ternyata itu jadi salah satu cara ia bisa mengetahui batas maksimal motor.

“Bagi saya itu satu-satunya cara balapan di MotoGP. Sebelum saya datang ke Honda, saya memikirkan hal ini. Ini adalah rutinitas saya. Saya tahu ketika saya datang ke tim dan saya memberi tahu tim, kalian akan memperbaiki banyak motor," tuturnya.

Datang dari KTM ke Honda dipandang sebagai cara paling mudah. Sebab, kedua motor itu memakai bentuk mesin yang sama. Namun, perbedaan terbesar bagi Espargaro adalah cara kedua perusahaan dijalankan dan metode yang digunakan.

“Honda memiliki satu metode kerja yang mungkin tidak dimiliki orang lain karena kekuatan Honda sangat besar sehingga dapat memiliki jalur kerja yang berbeda di dalam proyek yang sama. Ini adalah cara kerja yang berbeda dari yang biasa saya lakukan. Pada akhirnya, jika Anda dapat mengambil keuntungan dari ini, itu luar biasa, tetapi juga sulit," pungkasnya.