Real Madrid resmi menyabet trofi Liga Champions usai menumbangkan raksasa Italia, Juventus di partai puncak yang digelar di Cardiff dini hari ini.
Cristiano Ronaldo Cs melibas Juventus dengan skor 4-1 lewat sumbangan dua gol sang bomber Portugal, Casemiro serta sumbangan gol striker muda milik Los Blancos, Marco Asensio.
Juventus cuma bisa menyamakan kedudukan sebelumnya jadi 1-1 lewat gol yang dibuat bomber jangkungnya, Mario Mandzukic.
Tapi simak dulu fakta-fakta menariknya si Juara bertahan, Madrid yang berhasil mematahkan kutukan:
1. Madrid Akhiri Kutukan Juara Bertahan Liga Champions
Dalam sejarahnya, dalam kompetisi terbesar Eropa ini nggak pernah --catat ya, nggak pernah-- ada klub juara yang berhasil mempertahankan gelar juaranya di musim berikutnya.
Dan Madrid luar biasa. Madrid di musim 2015/2016 keluar sebagai juara dengan mengalahkan Atletico Madrid. Kini di musim 2016/2017, tim asuhan Zinedine Zidane membunuh Juventus, yang juga jadi trofi ke-12.
2. Juventus Tak Bisa Lanjutkan Tradisi Wakil Italia yang Juara Usai Hampa 7 Musim
Sayang sekali bagi tim kesayangan satu ini. Tifosi Bianconeri mesti kecewa lantaran timnya gagal juara, padahal ada tradisi wakil Italia pasti juara Liga Champions usai 7 musim hampa tanpa gelar di kompetisi terbesar Benua Biru.
3. Ronaldo Sabet Sepatu Emas Liga Champions
Sebanyak 12 gol dibuat Ronaldo di kompetisi terbesar Eropa ini. Ia merebut Sepatu Emas yang bisa saja tadinya milik Lionel Messi (11 gol) setelah bikin dua gol ke gawang Gianluigi Buffon di final tadi.
Torehan dua gol ini menambah gelar pribadi prestisius sang CR7.
4. Ada Ledakan di Turin Usai Madrid Juara
Entah ada hubungannya atau tidak, usai Los Blancos memastikan gelar juaranya, kota di mana Juventus berasal, Turin terjadi ledakan.
Dilansir Reuters ledakan terjadi di fanzone Bianconeri diduga dari malfungsi kembang api. Namun dari tayangan yang beredar, ledakan cukup parah dan fatal.
5. Fabuloso, Madrid!
Di bawah komando Zinedine Zidane-lah, Madrid berevolusi. Zizou yang mengambil alih tongkat estafet dari Rafael Benitez tahu betul bagaimana meramu, memotivasi pemain yang memang sudah lama akrab dengannya.
Zidane adalah Madrid, karena dia adalah mantan pemain dan mantan pelatih Castilla, tim muda klub kebanggaan Madrid. Karenanya nggak heran Zizou tahu betul semua tentang klub ini.
Kini tak ada yang meragukan kapasitas Zizou setelah berhasil menjuarai Liga Champions dua kali berturut-turut dan kini juga bisa merebut gelar La Liga yang sebelumnya dipegang dan didominasi Barcelona.
Fabuloso (hebat dan luar biasa) Madrid!