Awal musim 2022/2021 ini bikin banyak fans Chelsea berharap lebih karena tim kesayangan mereka baru aja melalui masa larangan aktivitas di bursa transfer. The Blues langsung ngegas dengan berbagai pembelian yang sensasional seperti Kai Havertz dan Timo Werner.

Keduanya adalah aset panas di bursa transfer sekitar dua musim terakhir. Terlebih Havertz adalah pemain muda yang fenomenal bersama Bayer Leverkusen. Werner juga jadi salah satu mesin gol yang sering menghiasi papan skor dengan dengan namanya sendiri.

Dengan dana yang melimpah, Chelsea tentu gak ragu buat menebus keduanya dengan harga tinggi. Sayangnya sejauh ini performa keduanya belum bisa dibilang memuaskan, bahkan mengecewakan. Tapi, di antara keduanya, kira-kira mana yang lebih berpotensi jadi ‘transfer gagal’ dari pasukan Frank Lampard.banner-ads


Sejauh ini, Werner baru mencetak 8 gol di semua kompetisi dan Havertz 4 gol di semua kompetisi. Padahal keduanya mendapatkan bayaran yang gak bisa dibilang kecil, Bro. 

Chris Sutton, legenda Celtic yang kini jadi pengamat sepak bola untuk BBC mengemukakan bahwa dirinya melihat Werner sebagai kekecewaan dan kecemasan yang lebih besar daripada Havertz. Dirinya melihat Werner terlalu banyak membuang peluang yang harusnya dengan mudah dikonversi menjadi gol.

Sedangkan Havertz, perannya yang merupakan seorang playmaker lebih bisa ditoleransi jika jarang mencetak gol. Yang penting bagi Havertz adalah dirinya harus dapat berkontribusi untuk aliran bola dengan baik. Meski begitu, peran tersebut pun masih belum bisa dipenuhinya dengan hasil yang memuaskan.

Perhatian media emang banyak tertuju pada Timo Werner yang seakan langsung melempem setelah meninggalkan RB Leipzig. Bagaikan Fernando Torres ketika dibeli dari Liverpool tahun 2010 lalu, Werner juga banyak membuang peluang yang seharusnya relatif lebih mudah untuk dikonversi menjadi gol.

Sehingga Chris Sutton menambahkan bahwa, dirinya melihat Werner sebagai potensi kegagalan yang lebih besar jika dirinya tidak membenahi permainan yang ditunjukkan di atas lapangan.