Andrea Iannone hanya mampu meraih hasil terbaik di posisi ketujuh dari tiga balapan pertama bersama Ecstar Suzuki. Di GP Qatar, ia mengalami masalah sehingga tidak sampai finis.
Sementara di GP Argentina, justru semakin parah karena tercecer di urutan ke-16. Hasil terbaik baru diraihnya di GP Austin, itu pun hanya di tempat ketujuh.
Rider 27 tahun tersebut sangat berharap bisa segera bangkit. Ia mengaku tak merasa senang dengan hasil buruk tersebut.
"Kita di sini untuk mencapai puncak, tapi kita belum memiliki alat untuk meraihnya. Kita harus segera melakukan perbaikan jika ingin saya bertarung dengan mereka di puncak," ungkapnya.
Saingan terdekat Suzuki adalah tim satelit Yamaha Tech 3. Johann Zarco yang merupakan rookie terlihat kuat dan mampu menyelesaikan balapan di atas rider Suzuki, baik Iannone maupun Alex Rins. Rins juga sepertinya bakal absen dalam balapan mendatang karena mengalami cedera.
Praktis, ujung tombang Suzuki kini hanya tinggal Iannone yang masih belum menemukan kecepatannya. Mantan rider Ducati itu justru memperlihatkan ekspresi ketidakpuasaan atas performa motornya.
"Dua balapan perdana sangat sulit sekali, kami tak sehebat yang kami inginkan. Mungkin harapan saya terlalu tinggi," ujarnya.
Melihat kenyataan itu, Iannone lantas menurunkan targetnya. Ia tak lagi memasang podium sebagai target utama.
"Sekarang kita menurunkan sedikit level, berusaha untuk merenungkan kembali apa yang bisa kita capai pada musim ini," tukasnya.