Dengan tidak adanya tes MotoGP hingga Maret, rookie Jorge Martin telah membangun pengalaman dengan Ducati Panigale V4S di Cartagena dan kemudian minggu ini di Almeria. Tentu saja Panigale bukan Desmosedici, meski dianggap motor tersebut bisa mewakili rasanya.
"Kesan pertama luar biasa. Saya belum pernah naik Superbike sebelumnya, motor Moto2 paling bertenaga yang pernah saya kendarai sebelumnya. Di Cartagena, saya terkesan dengan tenaganya," kata pembalap Pramac Ducati.
"Ini adalah momen yang paling dekat dengan Desmosedici, jadi saya sangat berterima kasih kepada Ducati karena telah memberi saya motor ini untuk berlatih. Setelah tiga hari saya merasa bisa mengatur tenaga dan sekarang saya mencoba mengatur ban dengan banyak putaran atas."
Menurutnya, motor Moto2 sudah sangat bertenaga dibandingkan dengan 600cc. Perbedaannya adalah, Jorge Martin harus banyak mengubah garis lintasan lebih banyak lagi dengan Ducati Panigale.
Ia juga mengaku harus mengerem dengan sangat keras dan lurus. Dari cornering, ia juga kemudian berbelok dengan cepat, lalu mengambil kecepatan penuh saat kembali ke trek lurus.
"Ini adalah hal utama yang saya pikirkan, mengangkat motor dan mendapatkan tenaga sebanyak yang bisa dilahap ban. Ini juga pertama kalinya saya main dengan kontrol traksi, yang saya coba pelajari sendiri. Setiap lap saya meningkatkan waktu dan kecepatan saya, jadi saya senang sejauh ini setelah empat hari," tuturnya.
"Setelah dua bulan tanpa mengendarai motor, itu sulit. Saya merasa ini lebih menuntut secara fisik. Ini banyak bergerak, tidak ada waktu untuk istirahat seperti di Moto2 tapi saya harus bugar dan siap untuk MotoGP."
Jorge Martin adalah rider satu dari tiga pembalap Moto2 yang menyegel kursi MotoGP dengan Ducati musim ini. Kesepakatan dicapai dengan pabrikan Italia pada awal Juni.
Martin akan menjadi satu-satunya rookie yang memakai Desmosedici GP20. Sementara, Bastianini dan Marini menggunakan GP19 di Avintia Racing.