Valentino Rossi telah menjalani banyak final dalam karirnya, tetapi yang ini akan berbeda. Sebab, ia bakal meninggalkan garasi Yamaha setelah musim ini berakhir.
Rossi berkarir bersama Yamaha sejak 2004. Lalu dua tahun dengan Ducati, meski akhirnya kembali ke pabrikan Jepang.
Mereka telah mencapai banyak kesuksesan. The Doctor juga tak benar-benar meninggalkan Yamaha, sebab musim depan, ia masih akan terkait dengan pabrikan Iwata, meski memakai warna berbeda dengan bendera Petronas.
“Ada begitu banyak momen bagus sejak saya tiba pada 2004, tapi yang paling saya ingat adalah seberapa banyak saya berbicara dengan Lin Jarvis dan dia memberi saya kesempatan untuk kembali ke tim pabrikan setelah dua tahun bersama Ducati," ungkapnya.
"Pada saat itu, saya putus asa dan tanpa kesempatan, bahkan saya mungkin akan berhenti balapan. Untuk ini, saya akan selalu berterima kasih kepada Yamaha. Kisah kami terbagi menjadi dua, di bagian kedua saya menang lebih sedikit tetapi masih ada momen luar biasa. Saya akan sangat merindukan tim ini.”
Lalu musim ini, apa yang bisa Rossi berikan buat Yamaha, paling tidak karena ini balapan terakhirnya di pabrikan tersebut.
“Ini adalah tahun yang sulit, saya mencetak sangat sedikit poin. Dalam beberapa balapan saya cepat, tetapi setelah GP Jerez kedua, saya sayangnya tidak bisa naik podium, meskipun saya dekat di Misano. Untuk alasan ini, saya akan memberi diri saya nilai 5, sementara Yamaha telah memenangkan banyak balapan, jadi layak mendapatkan nilai 7,” tuturnya.
Rossi sama seperti rider Yamaha lainnya musim ini, mereka merasakan kurangnya cengkraman di bagian belakang.
“Kami telah banyak menderita dengan masalah ini dan ketika kami tidak bisa menggunakan ban untuk bekerja, motor menjadi sulit untuk dikendarai. Jadi saya setuju dengannya, tetapi pada saat yang sama kami juga harus bekerja untuk meningkatkan kecepatan tertinggi," tuturnya.
Salah satu yang membuat mereka menderita adalah transisi dari 2016 ke 2017. Sebelumnya, mereka punya motor yang kompetitif, meski Rossi juga menilai rival di sisi lain semakin meningkatkan kinerjanya.
Musim ini, Suzuki juga membuktikan kelasnya. Mereka punya motor yang lebih konsisten, meski Andrea Dovizioso menyebut kunci kesuksesan Suzuki adalah sebuah kesederhanaan.
“Ini tentunya motor yang lebih sederhana dari Ducati, yang selalu bekerja keras untuk menghadirkan solusi baru. Saya pikir Suzuki telah melakukan pekerjaan yang bagus untuk meningkatkan kekuatannya dan memberikan pembalap yang membantu Anda mengendarainya dan ini penting untuk kejuaraan," ungkapnya.