Joan Mir memperkuat keunggulan di papan klasemen MotoGP dengan 14 poin atas rival terdekatnya Fabio Quartararo. Ia jadi penantang gelar utama dari sisa tiga balapan.banner-ads

Pembalap Suzuki itu belum pernah menang di kelas utama. Tetapi meraih podium enam kali yang membawanya ke puncak klasemen setelah rival seperti Quartararo, Maverick Vinales dan Andrea Dovizioso gagal finis di podium di salah satu putaran Aragon.

Mir menegaskan dia tidak hanya fokus pada kejuaraan dunia. Ia juga tak mau mengubah taktik karena bisa jadi itu sebuah kesalahan.

"Saya pikir sekarang, lebih dari sebelumnya, itu akan menjadi kesalahan besar untuk mengubah strategi," kata Mir.



“Tapi kami harus cepat dan selalu ketika mencoba untuk cepat, kita mengambil risiko. Kita bisa membuat kesalahan. Yang penting adalah menemukan keseimbangan untuk risiko itu. Misalnya, dalam balapan ini, saya pikir saya mampu mengejar pembalap di depan, tapi kemudian saya lihat saya tidak. Jadi mengapa terus mendorong, berisiko mengalami kecelakaan, jika saya sudah tahu bahwa saya tidak bisa memenangkan balapan ini?"

Joan Mir mengaku dalam beberapa saat harus fokus pada balapan. Ia tak ingin memikirkan tentang gelar seperti pada balapan sebelumnya.

"Seperti di lap pertama, saya sama sekali tidak memikirkan tentang kejuaraan. Saya hanya berpikir untuk melakukan 100 persen, semua yang mampu saya lakukan. Tapi kemudian ada saat yang mungkin, ya, saya memikirkannya," ungkapnya.

"Saya melihat bahwa perasaan saya terhadap motor bukanlah yang terbaik, dan saya tidak dapat memulihkan jarak dengan Rins dan Franco, saya mengalami momen-momen besar dan saya berkata mungkin lebih baik tetap di sini. Jadi mencari kompromi."