Juara MotoGP 2020 sudah ditentukan dengan balapan GP Valencia jilid ke-2. Joan Mir yang finish di posisi ke-7 punya poin yang cukup untuk dinobatkan jadi juara saat itu juga. Kisahnya jadi menarik karena tim Suzuki Ecstar sempat sangat kewalahan di awal musim MotoGP 2020 yang sempat tertunda ini. Sedangkan Yamaha yang tampak menjanjikan lewat Fabio Quartararo di tim satelit malah terpeleset sejak beberapa balapan sebelumnya.
Kalau ngomongin soal tim Yamaha, ada kisah unik dari tim pabrikan brand asal Jepang ini. Dulu, tim ini pernah dipisahkan oleh tembok pembatas di dalam garasi mereka.
Nama tim pabrikan Yamaha mungkin udah gak sementereng Repsol Honda. Terkenal dengan karakteristik mesinnya yang kurang kencang di trek lurus, tim ini tidak bisa menghentikan dominasi Repsol Honda di dekade sebelumnya. Tapi tentu selalu ada kisah menarik yang bisa diangkat.
Dulu, sempat ada dinding pemisah yang berdiri di tengah-tengah garasi Yamaha yang berisikan Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.
Hubungan keduanya sebagai rekan satu tim semang selalu menghiasi media dengan kabar yang kurang sedap. Kedua rider ini punya mental juara dan sama-sama memiliki ego yang tinggi.
Ketika bergabung dengan tim pabrikan Yamaha pada tahun 2008, Lorenzo adalah seorang pembalap muda dengan ambisi yang sangat besar jadi pesaing seorang Rossi. Sayangnya emang pembalap yang kala itu masih menggunakan nomor 48 ini lebih sering terjatuh dan gagal jadi pesaing yang serius. Barulah di musim berikutnya bibit-bibit perseteruan antara Rossi dan Lorenzo muncul.
Awalnya, tembok pembatas yang sebelumnya disebutkan dipasang oleh Yamaha untuk membatasi teknisi dari Lorenzo dan Rossi yang berasal dari dua brand ban berbeda. Rossi yang disponsori Bridgestone dan Lorenzo yang disponsori Michelin tidak ingin data mereka dicontek oleh satu sama lain.
Ternyata masalah tidak mau saling berbagi data teknis motor ini terus berlanjut. Hingga pada satu momen Rossi mengomentari Lorenzo yang merupakan rekan setimnya karena dianggap meniru settingan motor tunggangannya. Lorenzo pun menjawab hal tersebut dengan menganggapnya sesuatu yang wajar, bahkan pria Spanyol tersebut bilang bahwa hal lumrah jika Rossi pun meniru settingan motornya.
Persaingan keduanya bahkan berlanjut setelah Rossi kembali ke Yamaha pasca balap bersama Ducati selama dua musim pada tahun 2013. Terlebih saat tahun 2015, musim yang jadi jeda dominasi Marc Marquez.
Lo pasti ingat insiden Rossi yang kelihatan seperti sengaja menjauhkan Marquez pada tahun tersebut. Ini jadi salah satu faktor Rossi gagal jadi juara musim tersebut dan Lorenzo lah yang keluar sebagai pemenang di akhir musim.
Lorenzo juga kerap menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Rossi di hadapan media. Ini membuat Yamaha harus tetap menempatkan sebuah sekat pemisah supaya keduanya tidak saling mengetahui strategi masing-masing.
Untungnya, kebijakan Yamaha menggunakan sekat pembatas itu dicabut ketika Lorenzo memilih pindah ke tim pabrikan Ducati.
Sayangnya, Yamaha sampai sekarang masih belum bisa mengembalikan masa jaya mereka. Suzuki yang udah 20 tahun gak juara dunia malah jadi juara di musim 2020 ini.