Sebuah langkah yang disambut baik oleh Jorge Lorenzo yang baru menyelesaikan dua hari memacu motor YZR M1. Ia juga bakal ikut dalam tes pertama MotoGP di venue Grand Prix Portugis di sirkuit Algarve.
Setelah Valentino Rossi dan Fabio Quartararo mempertanyakan kurangnya tes Lorenzo tahun ini, Yamaha mencatat pandemi COVID-19 telah mempersulit tim penguji yang berbasis di Jepang untuk masuk ke Eropa menyelesaikan program dengan Lorenzo.
Lorenzo juga berpikir Yamaha belum menggunakan jasanya secara maksimal bukan tanpa disengaja.
"Saya ingin percaya, dan saya benar-benar yakin, mereka mencoba yang terbaik untuk melakukan tes semaksimal mungkin, tetapi keadaan COVID yang membuat ini tidak bisa terjadi," kata Lorenzo.
"Tentu saja, saya yakin tanpa COVID kami akan memakai 15 hari selama 16 hari yang kami rencanakan. Tapi tidak, saya tidak percaya mereka menyia-nyiakan, terutama dengan sengaja, saya sebagai pembalap tes karena menurut saya secara ekonomi, pabrik yang menghabiskan lebih banyak uang untuk itu."
Lorenzo pun menyebut isu Yamaha menyia-nyiakan dirinya sangat tidak logis. "Jadi, tidak logis untuk berpikir seperti itu. Saya sangat percaya keadaan COVID tidak membantu tim untuk melakukan pengujian lebih banyak."
Lorenzo sejauh ini hanya menguji motor Yamaha selama dua hari pada bulan Februari di Sepang, selama uji coba pramusim resmi pertama.
Dia dijadwalkan turun untuk pertama kalinya selama uji coba di Algarve minggu ini. Tetapi Yamaha tidak bisa mendapatkan motor terbaru, sehingga memaksanya untuk memakai mesin tahun lalu.
Lorenzo sudah berbicara dengan Massimo Meregalli, manajer tim Yamaha beberapa hari lalu. Ketika itu ia diberi jawaban tentang menguji motor terbaru. Tapi karena ada masalah waktu, hal tersebut urung terjadi.
“Jadi, mereka belum siap untuk mencobanya di sini. Sayangnya saya tidak memiliki motor yang sama dengan motor resmi, tapi saya rasa mereka berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan motor baru di sini dan mereka tidak bisa. Jadi, kami perlu mengatur dengan apa yang kami miliki."