Start di posisi kedua, Lorenzo berhasil menyalip pembalap Repsol Honda, Marc Marquez. Gara-gara itu, Marquez 'ngamuk' menancap gas dalam-dalam sampai di putaran kedua, ia tak bisa mengendalikan laju motornya hingga terjatuh.
Marquez harusnya sih jadi lawan sepadan bagi Lorenzo. Tapi karena crash tersebut, Lorenzo seakan melaju sendirian. Sejak awal, seperti mustahil bagi pembalap di belakangnya, Dani Pedrosa dan Valentino Rossi untuk mendekat.
Lupakan saja Lorenzo, Rossi dan Pedrosa justru yang menunjukkan balapan yang dramatis. Berkali-kali keduanya saling overtake.
Ini juga merupakan balapan Pedrosa terngotot selama musim ini. Terus dikuntit Rossi, Pedrosa selalu menutup ruang bagi pembalap veteran tersebut.
Berkali-kali tukar posisi, tapi Pedrosa berhasil menyusulnya kembali. Adegan itu juga terlihat di putaran terakhir, Rossi dengan kemampuannya bisa mengovertake Pedrosa. Penonton tentu saja sudah biasa melihat adegan tersebut, tapi di Aragon, Pedrosa seperti menjadi sosok lain.
Baru beberapa detik disusul Rossi, ia menunjukkan skill dan mentalnya dengan terus mencari celah sampai akhirnya Rossi menyerah. Pedrosa finish di posisi kedua.
Hasil balapan tersebut membuat Lorenzo hanya ketinggalan 14 poin dari Rossi yang masih berada di puncak klasemen sementara. Masih ada empat balapan lagi menuju gelar juara.