Jorge Lorenzo merasa kinerjanya di Phillip Island adalah yang terburuk di musim ini. Ia berada 66 detik di belakang rekan setimnya yang juga juara balapan, Marc Marquez.
Hal itu memperlihatkan X-Fuera masih belum bisa keluar dari masalahnya sepanjang musim ini.
“Saya berjuang dalam segala hal, secara fisik, dalam hal kecepatan, dan kepercayaan diri. Hasilnya adalah yang terburuk setelah comeback di Assen, dan inilah kenyataannya. Saya tidak memiliki kecepatan. Syahrin memiliki kecepatan yang lebih baik daripada saya sepanjang akhir pekan, dan Karel juga," kata Lorenzo.
MotoGP Australia dianggap sebagai trek yang sulit secara fisik. Terlebih ia juga baru saja mengalami patah tulang belakang yang membuatnya tersiksa musim ini.
"Karena angin, kamu harus menempatkan kepalamu lebih di dalam fairing, lebih maju, lebih dekat ke roda depan, untuk mencoba memastikan angin tidak membuat roda depan lebih tidak stabil," tuturnya.
“Saya harus memaksakan leher saya dan bagian di mana saya terluka. Dan Anda harus menggenggam motor dengan lebih banyak tenaga dalam akselerasi karena angin. Jadi saya sangat menderita. Tetapi terlepas dari penderitaan fisik, saya tidak pernah memiliki perasaan yang baik, atau perasaan aman sepanjang akhir pekan dan terutama dalam lomba.”