Lorenzo menghabiskan sembilan tahun di Yamaha antara 2008 dan 2016, memenangkan ketiga gelar kelas dunia di M1, sebelum pindah ke Ducati dengan kontrak dua tahun pada 2017.
Debut yang sangat sulit di Desmosedici hanya menghasilkan tiga podium. Padahal, ia berada di jalur untuk meraih kemenangan di Misano, sebelum akhirnya tersingkir.
"Dengan Ducati, Anda tahu ceritanya," kata Lorenzo kepada Sky Italia.
"Mereka telah banyak berinvestasi dalam diri saya, saya telah memenangkan tiga kejuaraan dunia dan saya sepadan dengan upaya keuangannya."
Lorenzo memenangi tiga balapan dalam 2018 yang semuanya terbatasi oleh cedera. Merefleksikan waktunya dengan Ducati, Lorenzo percaya hasil yang berbeda di Misano pada 2017 mungkin akan menyelamatkan karirnya.
Pada jalannya balapan ketika itu, Jorge Lorenzo tampil kompetitif sepanjang jadwal MotoGP San Marino. Ia bahkan meraih pole position dalam balapan di Sirkuit Misano itu.
Namun dalam balapan ia justru mengalami crash. Duel sengit dengan Marc Marquez membuatnya tertinggal dari Andrea Dovizioso yang memimpin balapan.
X-Fuera pun mengerahkan tenaga lebih untuk tetap menempel rekan duetnya di Ducati Corse. Namun sial bagi Lorenzo karena di tengah upayanya itu ia justru terjatuh dua lap sebelum balapan berakhir.
Itu juga yang dianggapnya menjadi penyebab dirinya mengalami crash. Meski begitu ia kini mempunyai data yang bisa membantunya di balapan berikutnya.
"Setelah satu setengah tahun, kami masih belum memenangkan perlombaan. Jika saya menang di Misano pada 2017, mungkin ceritanya akan berubah," katannya.
"Sayang sekali, karena tidak ada kesabaran untuk menunggu dan mungkin semuanya diputuskan terlalu cepat. Pada saat itu kami menemukan hal yang memungkinkan kami menang, tetapi sudah terlambat. Pada 2019 kami bisa bertarung untuk kejuaraan."
Lorenzo lantas pindah ke Honda pada 2019 terbukti membawa malapetaka. Cedera dan kehilangan motivasi yang disebabkan oleh kesulitan dalam beradaptasi dengan RC213V membuatnya pensiun dari balap pada akhir musim.