Selama empat musim terakhir, Marc Marquez selalu menjadi juara di Sircuit of the Americas. Kini, situasinya berbeda karena rider Repsol Honda itu tidak sedang berada di atas angin.
Dari balapan sebelumnya, si Baby Alien mengalami crash. Sementara pada balapan perdana di Qatar, Marquez juga hanya berada di tempat keempat di belakang Yamaha dan Ducati.
Masalah terlihat di Argentina, ketika itu Marquez memang memimpin dua detik dari Maverick Vinales. Namun sayang, ia mengalami crash.
Banyak pihak yang bertanya, mengapa pengereman RC213V selalu bermasalah. Keluhan itu tak hanya diucapkan oleh Marquez, Dani Pedrosa yang juga gagal finis di Argentina mengalami masalah serupa.
"Kami mengambil risiko pada titik di mana kami tidak punya kontrol elektronik. Itu masalah pengereman. Jadi karena alasan itu, rider Honda telah jatuh berkali-kali di awal musim ini. Masalahnya sama persis dengan tahun lalu," ungkapnya.
Sementara latihan bebas di Austin, Marquez mampu menjadi yang tercepat. Ia mengalahkan duo Movistar Yamaha yang berada di atas angin. Kesempatan itu juga digunakannya untuk memantau kecepatan Vinales.
"Tentu saja saya lebih suka berada di depan 0,6 detik meski kecepatan Vinales tidak membuat saya terkejut. Saya juga mengikuti Zarco yang memacu motor serupa, buat melihat kekuatan mereka. Yamaha sangat stabil saat melibas lubang dan masing-masing dari mereka tampaknya makin membaik dalam akselerasi," katanya.