Maverick Vinales mengibarkan bendera merah dalam perlombaan Red Bull Ring. Ia menjatuhkan diri saat kecepatan 230 km/jam.
Vinales mengaku pengereman motornya rusak lalu membiarkan YZR M1 melaju hingga menabrak pembatas sampai terbakar.
Pembalap Yamaha itu sempat tertangkap kamera sedang mengangkat tangannya untuk memberi tanda bahwa dia memiliki masalah dengan motornya.
Rins yakin masalah Vinales karena tidak menggunakan perangkat Brembo baru dan kaliper yang dibawa untuk balapan Red Bull Ring kedua menyusul banyak masalah panas berlebih dengan rem di GP Austria.
Tapi pembalap Suzuki itu mengatakan Vinales yang terus berjalan sambil berjuang dengan remnya harus dibahas dalam pertemuan Komisi Keselamatan.
“Masalah yang Maverick miliki, jika saya tidak salah, adalah bahwa pada balapan terakhir semua pembalap mendapat bantalan rem dan kaliper yang sangat panas,” kata Rins setelah finis di urutan keenam di GP Styria.
“Brembo membawa part yang lebih besar untuk balapan ini. Yang belum memasang kampas rem baru ini adalah Joan Mir dan Maverick, yang menggunakan kampas rem konvensional yang lebih kecil. Tapi jika Maverick sudah tahu selama beberapa lap bahwa dia kehabisan rem dan itu sebabnya dia mengangkat tangannya, adalah normal dia masuk pit lebih awal. Saya tidak mengerti mengapa dia harus terus balapan."
"Kami pasti akan membahasnya pada pertemuan Komisi Keamanan berikutnya."
Vinales tidak yakin kondisi lintasan adalah penyebab utama masalah tersebut. Sebab Valentino Rossi mencatat bahwa kurangnya tenaga dari Yamaha memaksa mereka untuk mengerem lebih keras demi memulihkan waktu.
"Trek ini sangat parah pengeremannya, dan semua orang menderita. Jika Anda lihat, semua orang memiliki saluran udara yang besar di rem, juga pabrikan lain. Tapi sepertinya Yamaha juga lebih menderita karena motor kami lambat tapi bagus dalam pengereman. Jadi, kami mencoba mengerem dengan sangat keras dan kami banyak menekan rem. Inilah alasan mengapa Yamaha lebih menderita masalah ini," ungkapnya.